Puan Kecam Kekerasan Israel di Gaza, Minta Negara Besar Bertindak

26 Maret 2024, 04:00 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menjadi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketua Parlemen perempuan dunia atau Women Speakers' Summit 2024 di Prancis /DPR/

POTENSI BISNIS - Ketua DPR RI Puan Maharani, dalam pidatonya di sidang umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-148 di Jenewa, Swiss, mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap warga Gaza, Palestina.

Menurut Puan, serangan yang dilakukan oleh Israel belakangan ini semakin memperburuk kondisi masyarakat Gaza.

Ia kemudian menanyakan kepada para perwakilan parlemen dari negara-negara lain yang hadir apakah mereka akan diam saja menyaksikan kekejaman tersebut.

Baca Juga: PDIP Beri Dukungan kepada PPP agar Bisa Lolos Parlemen

"Berapa banyak lagi nyawa yang harus melayang sebelum masyarakat internasional bergerak? Apakah kita akan tinggal diam?" kata Puan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.

Dia menyampaikan bahwa saat ini umat Islam di seluruh dunia sedang merayakan Bulan Ramadhan, yang dipenuhi dengan berkah dan upaya mewujudkan nilai-nilai perdamaian. Namun, disayangkan bahwa situasi tersebut tidak berlaku di Gaza karena terus berlangsungnya pertumpahan darah.

"Pembunuhan, pertumpahan darah, dan pengeboman oleh Israel terus berlanjut di Gaza. Ini adalah kekejaman luar biasa yang tidak dapat dijustifikasi dengan cara apa pun,” kata dia.

Baca Juga: Ramadhan 2024: Fadhilah Shalat Tarawih Malam ke-15, Para Malaikat akan Memintakan Ampunan untuknya

Dia mengkritik bahwa saat ini, dunia hanya menjadi saksi dari kekejaman perang yang terjadi di Gaza. Dia menekankan bahwa parlemen dunia tidak boleh diam atau mengabaikan penderitaan warga sipil tersebut.

Selain itu, dia juga mendesak negara-negara besar di dunia untuk menggunakan kekuatan mereka guna menghentikan kebrutalan yang terjadi di Timur Tengah dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan agar konflik tidak berlanjut lebih panjang.

"Di masa kritis ini, segera dimulainya gencatan senjata sudah menjadi suatu keharusan. Saya mendesak semua pihak yang terkait untuk memastikan akses kemanusiaan yang aman dan penghormatan penuh terhadap hukum humaniter internasional," kata dia.

Selain Gaza, dia juga menegaskan pentingnya terwujudnya perdamaian di Ukraina dan beberapa negara lainnya, termasuk Yaman dan Myanmar. Menurutnya, perdamaian adalah faktor utama dalam meraih kemajuan bagi suatu bangsa.

Baca Juga: Masuki 58 Tahun, Pikiran Rakyat Komit Jadi Bagian Agen Perubahan Kehidupan

“Untuk mewujudkan perdamaian yang abadi di mana pun, komunitas internasional dan terutama negara-negara besar harus memberikan tekanan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk duduk di meja perundingan,” katanya.

Dia menyatakan bahwa parlemen memiliki potensi besar dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas global. Dengan menggunakan wewenangnya, karena parlemen memiliki kemampuan untuk merumuskan undang-undang yang melindungi hak-hak setiap individu.

“Termasuk melindungi perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Kita juga dapat memperkuat diplomasi antar-parlemen, dan pendidikan untuk mempromosikan budaya damai,” kata dia.***

Editor: Sihab Ulumudin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler