"Penemuan mereka revolusioner. Bola lampu pijar menyala abad ke-20. Abad ke-21 akan diterangi lampu LED,” kata juri Nobel pada 2014, lalu.
Tidak hanya memberikan terobosan lampu LED, mereka juga membantu mengembangkan LED berwarna yang digunakan di smartphone dan sejumlah teknologi modern.
Akasaki pun memberikan saran kepada peneliti muda setelah dirinya memenangkan penghargaan Nobel, untuk melakukan hal yang benar-benar disukai dan tidak tertipu dengan suatu subjek.
“Jangan tertipu oleh subjek yang modis. Lakukan apapun yang Anda suka jika itu benar-benar yang ingin Anda lakukan,” ujar Akasaki.
Sebelumnya, penemuan Akasaki dan kedua rekan ilmuwannya mendapatkan banyak keraguan dari berbagai pihak dan dimungkinkan tidak akan berhasil.
Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Sabtu 3 April 2021, Tembus 500 Juta Unduhan
“Awalnya dikatakan tidak mungkin ditemukan pada abad ke-20. Banyak orang yang keluar (proyek penelitian ), tapi saya tidak mempertimbangkan untuk melakukannya,” katanya.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Universitas Meijo, dia menggambarkan perjuangan dirinya dan rekan-rekannya untuk mendapatkan pengakuan atas hasil kerja keras pekerjaan mereka selama bertahun-tahun.
“Saat kami mengumumkan hasil tahun 1981 yang penting saat itu pada konferensi internasional, tidak ada reaksi. Saya merasa sendirian di hutan belantara,” katanya.
Tetapi saya bertekad untuk tidak berhenti dari penelitian ini, bahkan jika saya sendiriran” tambahnya. ***