POTENSI BISNIS - Tudingan radikal yang ditujukan kepada Mantan Ketua Umum PP Muhammdiyah, Din Syamsuddin, Menteri Agama (Menag) Gus Yaqut buka suara.
Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, meminta pihak-pihak lain untuk tak mudah memberikan label radikal terhadap seseorang atau kelompok.
Penyematan radikal itu, predikat negatif terlebih tanpa dukungan data dan fakta yang bisa memicu merugikan pihak lainnya.
Baca Juga: Sebagai Sekutu, Vladimir Putin Tegaskan dengan Kirim Pesawat Pengebom Nuklir ke Timur Tengah
“Kita harus seobjektif mungkin dalam melihat persoalan, jangan sampai gegabah menilai seseorang radikal misalnya,” kata Gus Yaqut di Jakarta, pada Sabtu 13 Februari 2021.
Sebagaimana dikabarkan, PRFM News, "Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Menag Sampaikan Pernyataan Tegas: Jangan Gegabah Menilai Orang".
Gus Yaqut menyebut, stigma atau cap negatif, seringkali muncul karena terjadinya sumbatan komunikasi.
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari ini, 14 Februari: Papa Surya Curigai Al, Andin Tak Berdaya Oleh Reyna
Untuk itu, menciptakan pola komunikasi yang cair dan dua arah adalah sebuah keniscayaan, lebih-lebih di era keterbukaan informasi saat ini.
Stigma radikal juga bisa jadi muncul karena seseorang kurang memiliki informasi dan data yang memadai terhadap sikap atau perilaku orang lain.