Network
POTENSI BISNIS - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa kritik dari beberapa akademisi di berbagai universitas di Indonesia merupakan elemen dari dinamika politik yang terjadi menjelang Pemilu 2024, yang perlu menjadi perhatian pemerintah.
"Dinamika politik apa pun, Pemerintah harus perhatikan, artinya meng-assurance dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa," kata Wapres Ma'ruf berdasarkan keterangan resmi dari Setwapres yang diterima di Jakarta, Selasa.
Wakil Presiden berharap bahwa ajakan dari kalangan akademis mengenai demokrasi menjelang pemilihan umum merupakan bagian dari dinamika positif yang tidak akan menyebabkan kegelisahan di Indonesia.
Sebelumnya, kritik terhadap pemerintah Jokowi telah diungkapkan oleh akademisi dari beberapa universitas, termasuk alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII), dan beberapa institusi lain melalui sebuah petisi yang membahas isu etika dan kenegarawanan.
Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Status Pendaftaran Prabowo-Gibran Tetap Sah
Dalam konteks Pemilu, Wakil Presiden juga menyampaikan pandangannya tentang kesiapan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, menyatakan bahwa PPLN siap untuk melaksanakan Pemilu pada 10 Februari 2024.
"Untuk di Abu Dhabi, sudah 5.000 lebih, (dengan) delapan TPS, semua sudah siap," kata Wapres.
Ia mengungkapkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) masih memberikan kesempatan sampai pada hari pemungutan suara untuk warga negara Indonesia yang belum terdaftar agar dapat ikut serta dalam Pemilu.
