POTENSI BISNIS - Rheumatoid arthritis atau yang biasa disebut rematik umumnya menyerang bagian persendian.
Biasanya mempengaruhi sendi di bagian tangan ataupun kaki khususnya di lutut.
Ketika mengalami rematik itu disebabkan lapisan sendi yang meradang akibat kerusakan jaringan sendi.
Kerusakan jaringan ini dapat menyebabkan nyeri yang berlangsung lama atau kronis, kurang keseimbangan, dan kelainan bentuk.
Dikutip PotensiBisnis.com dari cdc.gov, dijelaskan juga jika rematik dapat memengaruhi jaringan lain di seluruh tubuh.
Bahkan hal itu dapat menyebabkan masalah pada organ lain seperti paru-paru, jantung, dan mata.
Berikut ciri-ciri dan gejala rematik diantaranya:
1. Sendi menjadi lebih lembut, hangat, dan bengkak.
2. Kekakuan sendi yang biasanya memburuk di pagi hari dan setelah tidak bergerak.
3. Kelelahan, demam, dan kehilangan nafsu makan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kartu Tarot Berikut untuk Mengetahui ke Arah Mana Anda Harus Bergerak
Hal-hal ini pun menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko rematik, seperti:
1. Jenis Kelamin
Wanita nyatanya lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengembangkan rematik.
2. Usia
Rematik dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering dimulai pada usia paruh baya.
3. Riwayat Keluarga
Jika anggota keluarga mengidap rematik, Anda sangat mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.
4. Merokok
Merokok meningkatkan risiko terkena rematik, terutama jika Anda memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit tersebut.
Merokok juga tampaknya dikaitkan dengan keparahan penyakit yang lebih buruk.
Baca Juga: Berjuang untuk Cinta, Berikut 5 Zodiak yang Paling Romantis
5. Paparan Lingkungan
Meskipun kurang dipahami, beberapa paparan seperti asbes atau silika dapat meningkatkan risiko pengembangan rematik.
6. Kegemukan
Seseorang, terutama wanita berusia 55 tahun ke bawah yang kelebihan berat badan atau obesitas tampaknya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan rematik.
Rematik dini cenderung mempengaruhi sendi kecil terlebih dahulu, terutama sendi yang menempelkan jari ke tangan dan jari kaki ke kaki.
Dalam kebanyakan kasus, gejala muncul pada persendian yang sama di kedua sisi tubuh.
Sekitar 40 persen penderita rematik juga akan mengalami tanda dan gejala yang tidak melibatkan persendian.
Tanda dan gejala rematik dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan bahkan dapat datang dan pergi.
Seiring waktu, rematik dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser keluar dari tempatnya.
Penyebab rematik juga terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sinovium, yakni lapisan selaput yang mengelilingi persendian.
Peradangan yang dihasilkan akan mengentalkan sinovium, yang pada akhirnya dapat menghancurkan tulang rawan dan tulang di dalam sendi.
Tendon dan ligamen yang menahan sendi kemudian melemah dan meregang. Secara bertahap, sendi pun kehilangan bentuk dan kesejajarannya.
Para ahli sejauh ini tidak tahu apa yang memulai proses ini, meskipun komponen genetik kemungkinan besar terlibat.
Meskipun sebenarnya tidak menyebabkan rematik, gen dapat membuat Anda lebih rentan terhadap faktor lingkungan, seperti infeksi virus dan bakteri tertentu yang kemudian dapat memicu penyakit.***