POTENSI BISNIS – Pembangunan jembatan yang didanai oleh anggaran PUPR Kabupaten Bogor tahun 2023 di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, terhenti.
Proyek senilai Rp3,4 miliar ini telah menyebabkan terganggunya akses warga di perbatasan Sukaresmi dan Ciomas.
Proyek ini, yang dikerjakan oleh PT Chikal Bakal Mandiri dan diawasi oleh konsultan PT Nasuma Putra, mengalami mangkrak. Hal ini memicu keluhan dari warga setempat yang merasa sangat dirugikan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Diduga Langgar Aturan AMDAL untuk Pembangunan Beach Club di Gunungkidul
"Proyek ini merugikan kami, biasanya kami mengirim barang dan berbelanja menggunakan mobil, sekarang tidak bisa," ujar Eman (40), seorang pembuat sandal dari Sukaresmi, yang mengungkapkan kekesalannya kepada Harian Bogor Raya.
Ebed (50), warga RT 4/13 Desa Sukaresmi, juga menyampaikan keluhannya. "Warga sangat dirugikan sekali. Dulu saya berjuang supaya ada jembatan penyeberangan khususnya bagi kampung saya. Sekarang, jembatan malah terbengkalai. Saya khawatir kejadian jembatan bambu ambruk dulu terulang lagi. Harapan saya, proyek ini harus segera dikerjakan, jangan sampai ditunda-tunda," ujar Ebed pada Selasa, 11 Juni 2024.
Proyek jembatan ini saat ini hanya beralaskan papan, sehingga membahayakan pengguna sepeda motor dan belum bisa dilalui kendaraan roda empat.
Hal ini menambah kesulitan bagi warga yang bergantung pada akses ini untuk kegiatan ekonomi mereka, terutama para pengrajin sandal.
Kepala Desa Sukaresmi, Lulu Rukmana, mengakui telah menanyakan kelanjutan proyek ini ke UPT Jalan PUPR.