Menkopkum Ungkap Ada Aplikasi China yang Jadi UMKM Killer, Lebih Berbahaya dari TikTok

- 12 Juni 2024, 11:37 WIB
Aplikasi Temu, Teten menyebut lebih bahaya dari TikTok Shop
Aplikasi Temu, Teten menyebut lebih bahaya dari TikTok Shop /Tangkap Layar Google Play Aplikasi Temu/

POTENSI BISNIS - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan adanya satu aplikasi digital dari luar negeri yang dapat mengancam UMKM Indonesia. Dampak yang ditimbulkan oleh aplikasi tersebut bahkan lebih besar dari TikTok Shop. Aplikasi ini adalah?

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Teten menjelaskan bahwa selain pemberdayaan dan akses pembiayaan, pemerintah juga harus melindungi UMKM Indonesia dari produk-produk luar jika ingin mengangkat kelas mereka.

"Terkini, kita dihadapkan dengan masuknya produk-produk dari China melalui platform digital global di dalam negeri," ujar Teten di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin 10 Juni 2024.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Asus Zenfone 11 Ultra, Punya Fitur Artificial Intelligence

Teten kemudian menjelaskan bahwa saat ini ada satu aplikasi digital yang dapat melakukan perdagangan lintas batas yang mengancam UMKM Indonesia. Menurutnya, dampak dari aplikasi ini lebih parah dibandingkan TikTok Shop yang beberapa waktu lalu menggegerkan masyarakat.

"Ini yang saya khawatirkan, ada satu aplikasi digital, lintas batas, yang saya prediksi akan masuk dan ini lebih hebat dari TikTok (Shop)," kata Teten.

Menurut Teten, aplikasi tersebut dapat menghubungkan langsung produk dari pabrik kepada pembeli. Hal ini dapat merugikan pelaku UMKM karena tidak akan ada lagi reseller, afiliasi, atau pihak ketiga lainnya yang terlibat dalam rantai pasok produk tersebut.

Baca Juga: Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Terancam Satu Grup dengan Korea Selatan dan Jepang

"Dari ratusan pabrik, langsung ke konsumen, sehingga banyak lapangan kerja di bidang distribusi akan hilang. Tidak ada lagi reseller, afiliasi, bahkan produknya akan sangat murah karena diproduksi massal oleh pabrikan, berhadapan dengan UMKM yang memproduksi dalam skala kecil. Tanpa dukungan rantai pasok seperti industri lainnya," tegasnya.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah