Antisipasi Letusan Gunung Merapi, Kemensos Siapkan Tenda Khusus untuk Para Pengungsi

- 18 November 2020, 20:02 WIB
Kemensos saat di Subang
Kemensos saat di Subang /Tim Aksarajabar

Secara umum, saat ini Provinsi DIY Yogyakarta telah menetapkan status tanggap darurat.

Dengan demikian semua kementerian dan lembaga diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam mengantisipasi bila terjadi erupsi Gunung Merapi.

Seperti dilansir dari ANTARA, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan suara guguran dari Gunung Merapi terdengar sebanyak tiga kali berdasarkan periode pengamatan, pada Rabu 18 November 2020, pukul 00.00-06.00 WIB.

Baca Juga: Kemendikbud Salurkan Bantuan Subsidi Upah untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, suara guguran Gunung Merapi aktif itu terdengar dengan intensitas sedang hingga cukup keras pada pukul 04.45 WIB di Babadan, Jrakah, Kaliurang.

Pada periode pengamantan tersebut, BPPTKG juga mencatat 17 kali gempat guguran dengan amplitudo 3-65 mm selama 13-122 detik.

Kemudian enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-15 mm selama 9-29 detik. 44 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-26 mm selama 5-14 detik serta 9 kali gempa vulkanik dangkat dengan amplitudo 42-75 mm selama 16-47 detik.

Berdasarkan pengamatan visual di puncak Gunung Merapi, asap kawah teramati berwarna putih dengan intesitas sedang hingga tebal serta mencapai tinggi 20 meter di atas puncak kawah.

Cuaca di Gunung Merapi tersebut berawan dan mendung, angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-21 derajat selsius, kelembaban udara 72-95 persen, dan tekanan udara 567-686 mmHg.***

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x