Teriakan Neng Yeti Jam 1 Pagi jadi yang Terakhir, Wanita Hamil 7 Bulan Sudah tak Bernyawa Penuh Luka

- 22 Oktober 2020, 19:26 WIB
Petugas Inafis Polresta Bandung bersama jajaran Satreskrim dan Polsek Soreang saat melakukan olah TKP dugaan kasus pembunuhan di Kampung Cibeureum RT 002/011, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 17 Oktober 2020 lalu.
Petugas Inafis Polresta Bandung bersama jajaran Satreskrim dan Polsek Soreang saat melakukan olah TKP dugaan kasus pembunuhan di Kampung Cibeureum RT 002/011, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 17 Oktober 2020 lalu. /Dok. Satreskrim Polresta Bandung/


POTENSIBISNIS - Neng Yeti wanita yang hamil 7 bulan itu telah tiada. Wanita 34 tahun itu ditemukan penuh luka dalam sebuah kontrakan di Kampung Cibeureum RT 002/011, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 17 Oktober 2020 lalu.

Neng Yeti diduga menjadi korban pembunuhan. Korban yang merupakan warga Kampung Cisepan, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung itu, tewas dengan luka lebam di wajah dan sayatan benda tajam di lehernya.

"Korban diduga adalah korban pembunuhan," ujar Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKP Bimantoro Kurniawan, melalui pesan singkat, Kamis 22 Oktober 2020 seperti dikutip dari berita "Tengah Hamil 7 Bulan, Perempuan Ini Ditemukan Tewas di Kontrakanya".

Baca Juga: Upaya Gagal Penangkapan Petinggi KAMI, Gatot Nurmantyo Ceritakan Detik-detik 20 Pria Kepung Rumah

Jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

"Korban sudah dibawa ke RSHS untuk autopsi dan hasilnya ada luka lebam di bagian wajah dan luka sayatan di lehernya. Korban juga dalam keadaan hamil kira-kira 7 bulan," sambung Bimantoro.

Dari keterangan Wiwin Khaerunnisa selaku saksi, kata Bimantoro, pada Jumat 16 Oktober 2020 pukul 17.00 WIB, korban sempat terlihat tengah menonton televisi.

Namun menjelang dini hari, tepatnya pukul 01.00 WIB, saksi mendengar suara teriakan di dalam kamar kontrakan korban.

Selain teriakan korban, saksi juga mendengar adanya suara seperti pintu yang ditendang berulang kali.

Namun selang setengah jam, saksi sudah tidak mendengar suara-suara itu.

Saksi hanya mendengar ada suara orang yang tengah batuk dan mual-mual.

"Saksi kedua yakni Dede Kartini datang ke kontrakan korban bermaksud menawarkan makanan karena dari pagi korban tak keluar kamar. Padahal, korban setiap pagi selalu membeli sarapan," terangnya.

Saksi Dede, tutur Bimantoro, kemudian memanggil korban berulang kali.

Namun korban tak memberikan jawaban. Karena bingung dan merasa khawatir, saksi Dede kemudian memanggil Mulyadi selaku penjaga kontrakan untuk dimintai tolong membuka pintu kamar kontrakan korban.

Saat pintu terbuka, saksi Dede dan saksi Mulyadi melihat korban sudah meninggal dunia dalam keadaan terlentang. Saksi Mulyadi, kata Bimantoro, kemudian melapor adanya temu mayat tersebut ke Ketua RT, Ketua RW, dan Polsek Soreang.

"Kami sudah melakukan olah TKP dengan Inafis, dan meeriksa saksi-saksi dan lakukan penyelidikan," katanya.

"Identitas terduga tersangka juga sudah kaki kantongi. Kami sedang melakukan pengejaran," lanjut Bimantoro yang tak merinci lebih jauh siapa pelaku pembunuhan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, korban baru menempati kontrakan tersebut kurang lebih selama tiga pekan.

Korban juga memiliki dua anak dari suami pertamanya. Sebelum ditemukan tewas, korban juga sempat melakukan syukuran tujuh bulanan.

Polisi sudah menyita sejumlah bukti dari olah TKP. Di antaranya, sebuah cutter warna merah, sebuah cangkir plastik warna hijau, dan sebuah asbak plastik warna hijau berisi dua buah puntung rokok merek tertentu.

Selain itu, ada juga dua buah masker kain, empat buah topi diduga milik suami korban, dua buah pisau dapur, sebuah selimut, sebuah bantal, sebuah sarung, sebuag buku kontrol kehamilan, sebua anting, sebuah cincin, dan sebuah jaket.***galamedia/Ziyan Muhammad Nasyith

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x