Di dalam SKB 7 Juli itu, lanjut dia, juga ada kebutuhan untuk membiayai non public goods sebesar Rp177 triliun dengan skema berbagi beban yakni pemerinta menanggung reverse repo selama tiga bulan dikurangi satu persen atau sekitar 2,7 persen.
Sedangkan beban yang ditanggung BI, kata dia, selisih antara yield SBN sekitar 6,8 persen dikurangi 2,7 persen.
Selain burden sharing, defisit keuangan BI, lanjut dia, juga disebabkan suku bung global menurun sehingga penurunan devisa asing juga turun.
Baca Juga: Dinsos Jabar Sebut Status Kampung Siaga Bencana Digenapkan Oleh Pangandaran Jadi 104
Untuk itu, kata dia, BI akan mencari alternatif lain supaya penerimaan hasil penanaman devisa bisa lebih tinggi dan melakukan efisiensi operasi moneter.
“Kalau dulu sebagian pakai SBI sekarang hampir semua menggunakan SBN tapi SBN yang kami miliki sebagian untuk burden sharing juga,” ujarnya.***