Proyeksi Keuangan BI Mengalami Defisit pada 2021 Sebesar Rp21,8 Triliun

- 28 September 2020, 19:17 WIB
Ilustrasi; Ekonomi Indonesia Pekan Ketiga September Deflasi.*
Ilustrasi; Ekonomi Indonesia Pekan Ketiga September Deflasi.* /Pixabay/geralt

POTENSI BISNIS - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi neraca keuangan bank sentral ini mengalami defisit pada 2021 sebesar Rp21,8 triliun.

Salah satunya imbas dari penerapan kebijakan berbagai beban atau burden sharing untuk menudukung APBN dalam menangani pandemi Covid-19.

Dalam mendukung APBN, BI membeli SBN di pasar perdana sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) pertama dengan Menteri Keuangan 16 April 2020.

Baca Juga: Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 10 Bagi yang Lolos Mendapat SMS Setelah Beberapa Hari Kedepan

“Perkiraan waktu itu defisit Rp24 triliun tapi dengan terakhir, tahun depan (defisit) Rp21,8 triliun,” kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI secara virtual di Jakarta, Senin 28 September 2020.

Seperti dilansir PotensiBisnis.com dari ANTARA, BI juga membeli SBN pemerintah secara langsung sesuai SKB kedua pada 7 Juli 2020.

Hingga 24 September 2020, BI sudah menyerap Rp183,48 triliun SBN secara langsung yang digunakan untuk membiayai kebutuhan publik atau public goods yang semua dana dan bebannya dari BI.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia VS Dinamo Zagreb Saksikan di NET TV dan MOLA TV

Baca Juga: IHSG Hari Ini Terkoreksi 0,79 Persen Turun pada Penutupan Sesi II

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x