Menurut Jokowi, rinciannya sebanyak 219.676.280 vaksin Sinovac, 28.190.720 AstraZeneca, 8.450.000 Sinopharm, 8.000.160 Moderna, dan 15.710.760 Pfizer.
"Vaksinasi massal dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan adalah upaya maksimal kita mengakhiri pandemi ini," jelas Jokowi.
Baca Juga: Nino Nangis Bombai usai Irvan Batalkan Rencana Operasi Mata: Ikatan Cinta 25 Oktober 2021
Sebagai informasi, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, mengenai obat Molnupiravir yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.
Menurutnya, kepastian obat ini bisa digunakan di Indonesia masih menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Wiku menjelaskan, awalnya obat jenis Molnupiravir merupakan salah satu antivirus yang dikembangkan untuk penyakit influenza.
"Namun, kemudian diperkirakan efektif dalam penanganan Covid-19, " kata Wiku.
"Obat ini bekerja dengan memicu kesalahan pada proses perbanyakan virus dalam tubuh,” ujarnya.
Baca Juga: Satgas OJK Pastikan 151 Entitas Pinjaman Online Ilegal Sudah Diblokir, Berikut Daftar Lengkapnya
Wiku menjelaskan, saat ini Molnupiravir dalam proses pengajuan izin kepada Food and Drugs (FDA) selaku Badan Pengawas Obat di Amerika Serikat.
Editor: Babah Pram
Sumber: PMJ News