Pemda Jabar Siapkan Filling Station Oksigen di Lima Daerah Ini, Ridwan Kamil Ungkap Tujuannya

- 1 Agustus 2021, 11:13 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Training for Trainer Smart Method Bil Qalam 9 Jam Paham Bahasa Arab Alquran secara virtual dari Gedung Pakuan, Bandung, Sabtu (31/7/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Training for Trainer Smart Method Bil Qalam 9 Jam Paham Bahasa Arab Alquran secara virtual dari Gedung Pakuan, Bandung, Sabtu (31/7/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar) /
 
POTENSI BISNIS - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menyiapkan Filling Station Oksigen Jabar di lima daerah.
 
Lima daerah tersebut di antaranya, Kota Bandung, Cikarang (Kabupaten Bekasi), Kota Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Cirebon. 
 
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan, jika adanya Filling Station diharapkan bisa mempercepat distribusi oksigen medis ke rumah sakit-rumah sakit yang tersebar di Jabar.
 
 
Menurutnya, lima Filling Station tersebut sudah beroperasi sejak 26 Juli 2021. 
 
"Skema Filling Station dihadirkan guna mempermudah maupun mempercepat pengisian oksigen bagi rumah sakit yang tersebar di wilayah Jawa Barat," kata Ridwan Kamil, dikutip PotensiBisnis.com dari laman resmi Pemprov Jabar, Minggu 1 Agustus 2021.
 
 
Di samping itu, Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso yang juga Ketua Posko Oksigen Jabar mengatakan, untuk alur pengisian tabung oksigen di lima Filling Station. 
 
Taufiq menjelaskan yang pertama, Posko Oksigen Jabar menentukan kuota tabung untuk kabupaten/kota dan RSUD Jabar. 
 
"Setelah itu, Posko Oksigen Kabupaten/Kota menentukan kuota tabung untuk setiap rumah sakit di kabupaten/kota berdasarkan kuota yang sudah ditentukan Posko Oksigen Jabar," ujar Taufiq. 
 
 
Menurut Taufiq, jika Posko Oksigen Kabupaten/Kota sudah menetukan kuota tabung, rumah sakit akan mengisi Google Form Posko Oksigen dengan jumlah tabung sesuai kuota. 
 
"Kuota ini ditentukan berdasarkan neraca kebutuhan oksigen yang sudah diperhitungkan dengan komprehensif dan terukur oleh Posko Oksigen Jabar," jelasnya. 
 
Taufiq menjelaskan, Filling Station Bandung sudah melayani 44 rumah sakit dengan total pengisian 1.076 tabung oksigen.
 
 
"Begitupum untuk Filling Station Cikarang telah mengisi 1.137 tabung oksigen dari 36 rumah sakit sampai 29 Juli 2021 sejak empat hari beroperasi," katanya.
 
Lalu, Filling Station Sukabumi telah melayani 20 rumah sakit dengan total pengisian 243 tabung. 
 
Filling Station Tasikmalaya sudah melayani 18 rumah sakit dengan total pengisian 1.020 tabung oksigen.
 
Filling Station Cirebon telah melayani 34 rumah sakit dengan total pengisian 1.021 tabung oksigen. 
 
Taufiq mengatakan, ada sejumlah kendala yang terjadi selama pengisian tabung oksigen di Filling Station. 
 
"Pertama, banyak rumah sakit yang akan melakukan pengisian tabung tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, sehingga menyebabkan penumpukan antrean saat pengisian tabung," jelas Taufiq.
 
"Kedua, masa berlaku uji hidorstatis tabung yang dimiliki rumah sakit tidak sesuai aturan dan prosedur yang berlaku sehingga tabung tidak dapat terisi," lanjutnya.
 
Taufiq juga menjelaskan yang ketiga, cukup banyak permintaan di luar pengajuan form rumah sakit, seperti individu.
 
"Kendala terakhir adalah terbatasnya kemampuan dan jam operasional pengisian di Filling Station tidak sebanding dengan tingginya permintaan pengisian," ujar Taufiq.
 
"Pengisian di 5 Filling Station akan dilaksanakan kembali pada pekan depan dengan lebih baik dan memperbaiki kendala-kendala yang dihadapi pada tahap pertama," tegasnya.***
 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x