Siapkan ‘Kotak Pertahanan Diri’, PM Thailand Siap Donasikan Gajinya untuk Pengendalian COVID-19

- 21 Juli 2021, 16:49 WIB
Siapkan ‘Kotak Pertahanan Diri’, PM Thailand Siap Donasikan Gajinya untuk Pengendalian COVID-19
Siapkan ‘Kotak Pertahanan Diri’, PM Thailand Siap Donasikan Gajinya untuk Pengendalian COVID-19 /Reuters/Chalinee Thirasupa


POTENSI BISNIS - Thailand menjadi salah satu negara yang tengah begitu terdampak wabah COVID-19, terutama oleh varian Delta.

Pemerintah setempat pun menerapkan lockdown ketat di beberapa daerah yang dikategorikan sebagai ‘zona merah gelap’ yang sempat memicu demonstrasi.

Krisis yang terjadi pun menggerakkan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha untuk mendonasikan gajinya.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Perpanjang PPKM Darurat Hingga 25 Juli 2021, Berikut Pernyataan Lengkap Jokowi

Dikutip PotensiBisnis.com dari The Thaiger, PM Prayuth akan memberikan gajinya selama tiga bulan ke depan untuk mendukung upaya pengendalian wabah Covid-19 di masyarakat.

Sebagian dari dana tersebut sedianya disalurkan untuk menyediakan ‘kotak pertahanan diri (survival boxes)’.

Juru Bicara pemerintah, Anucha Burapachaisri, menyebut kotak pertahanan hidup itu akan dibagikan di zona merah gelap.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Syarat PPKM Darurat Dapat Dilonggarkan Mulai 26 Juli 2021

Langkah mulia ini tidak hanya dilakukan oleh PM Prayuth. Beberapa anggota kabinet hingga pejabat-pejabat publik lain juga mengumumkan untuk mendonasikan gaji mereka untuk menambah anggaran penanganan wabah virus Corona di Negeri Gajah Putih.

Keputusan PM Prayuth dan jajaran pemerintahannya ini disampaikan setelah masyarakat Thailand berkumpul di Ibu Kota Bangkok dan berunjuk rasa.

Mereka mendesak pemerintahan PM Prayuth untuk mengurangi alokasi anggaran untuk kerajaan dan militer Thailand di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Berikut Daftar Terbaru Wilayah Level 3 dan 4 Luar Pulau Jawa-Bali

Unjuk rasa kala itu pun disambut dengan aksi represi pihak keamanan.

Mereka membubarkan massa yang dianggap melanggar pembatasan aktivitas selama lonjakan wabah Covid-19, yakni dengan memakai gas air mata, peluru karet, sampai water cannon.

Di sisi lain, kotak pertahanan diri yang dimaksud oleh pemerintah Thailand mirip dengan paket obat Covid-19 yang dibagikan di Indonesia, yakni untuk pasien dengan gejala ringan atau malah tak bergejala.

Namun beberapa alat ditambahkan di kotak tersebut, seperti termometer, oksimeter, pereda nyeri, obat herbal Thailand Fah Talai Jone, masker bedah, dan gel hand sanitizer.

Paket ini akan dibagikan ke 13 zona merah gelap yang menjalani pembatasan ketat. Mulai dari jam malam, kewajiban bekerja dari rumah, pembatasan lalu lintas, serta penutupan sementara beberapa bisnis.

Sebagai informasi, rekor tertinggi 13.002 kasus Covid-19 baru dilaporkan hari ini oleh Pusat Administrasi Situasi Covid-19. Thailand sekarang memiliki 131.411 kasus Covid-19 aktif.

108 kematian terkait virus corona lainnya dilaporkan hari ini, meningkatkan jumlah kematian pandemi di Thailand menjadi 3.610.

Sejak awal pandemi tahun lalu, CCSA telah melaporkan total 439.477 infeksi Covid-19. Gelombang virus terbaru dan paling parah di Thailand, pertama kali tercatat pada 1 April, telah menyumbang 410.614 dari infeksi tersebut.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: thethaiger.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x