Komisi VI DPR: Ide Pemindahan Ibu Kota Bukan Hal yang Tak Biasa, Tapi Bukan Hal Baru

- 19 April 2021, 13:06 WIB
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Herman Khaeron tanggapi soal pemindahan ibu kota baru.*
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Herman Khaeron tanggapi soal pemindahan ibu kota baru.* / Dok.DPR/Kresno/

POTENSI BISNIS - Terkait dengan pemindahan Ibu Kota, menurut Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyampaikan jika itu bukan hal yang tidak biasa.

Herman menyampaikan, jika keputusan untuk memindahkan ibu kota telah banyak dilakukan oleh negara lain dengan dasar pertimbangan yang kuat.

"Ide dan upaya memindahkan ibu kota negara sebetulnya bukan hal baru. Keputusan memindahkan dan memisahkan ibu kota negara dari pusat aktivitas perekonomian banyak dilakukan sejumlah negara maju," ujat Herman dalam rilis di Jakarta, Senin, 19 April 2021, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: FIFA Pastikan Klub European Super League Tidak Ikuti Liga Domestik

Baca Juga: Hasil Moto3 Portugal 2021: Rookie Acosta Menang, Andi Gilang Posisi Tercecer

Herman menjelaskan, alasan beberapa negara untuk berpindah ibu kota banyak sekali hal yang mendasarinya.

"Misalnya, ketika ibu kota negara mulai jenuh dan muncul tanda-tanda kota megapolitan, dan kehilangan kemampuannya menyediakan layanan pubik memadai bagi warga masyarakat," ujarnya.

"Hal itu, dibutuhkan konsolidasi secara komprehensif dengan berbagai institusi dan kalangan," lanjutnya.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Selasa, 20 April 2021: Aries, Leo dan Taurus Mendapatkan peluang Keberuntungan

Baca Juga: Sidang Kasus Rizieq Shihab Kembali Digelar dengan Agenda Ini

Herman menegaskan, bagi perusahaan BUMN itu harus melakukan akselerasi kesiapan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim.

"Akselerasi tersebut, baik dalam hal kesiapan infrastruktur dasar maupun penunjangnya harus dibangun dengan baik dan serius," kata Herman.

"Oleh karena itu kita juga harus saling mendorong, kalau memang benar nanti dengan indikator-indikator pemindahan Ibu Kota Negara baru ini bisa dilaksanakan, nanti BUMN juga harus melakukan akselerasi untuk kesiapan itu," jelasnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru akan membantu menggeliatkan ekonomi.

"Pembangunan ibu kota baru tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja dan material sehingga akan mendorong pelaku industri bergerak," kata Suharso saat wawancara daring bersama ANTARA di Jakarta, Rabu, 7 April 2021.

“Ini kan membangkitkan backward linkages ke belakang. Industri yang tadinya bergerak di bawah kapasitas bergerak ke kapasitas efektifnya dan mendorong purchase manager index naik,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Suharso mencontohkan efek domino dari pembangunan IKN terhadap perekonomian tanah air.

"Misalnya, dengan kegiatan haji dan umroh yang membutuhkan banyak pekerja untuk mengelola perjalanan, penginapan hingga konsumsi. Begitu juga dengan pembangunan IKN yang akan membuat ratusan ribu orang pindah ke lokasi baru," katanya.

“Kita sudah punya pengalaman mengelola 200 ribu orang (saat haji), tapi kan tempat tinggal sudah ada, yang mau dituju sudah ada, sedangkan IKN yang mau dituju belum ada itu harus diadain,” ujar Suharso.

Suharso mengatakan, jika pembangunan dan pemindahan IKN akan mampu berdampak positif pada berbagai faktor.

"Apalagi untuk sektor pendorong ekonomi dengan kontribusi antara 1,8 persen sampai 2,2 persen terhadap perekonomian," ungkap Suharso.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x