Waspada Gempa Susulan Malang Berada di Zona Megathrust, BMKG: Patut Disyukuri Tak Terjadi Tsunami

- 10 April 2021, 17:43 WIB
Dampak gempa bumi di Malang, terjadi sejumlah kerusakan.*
Dampak gempa bumi di Malang, terjadi sejumlah kerusakan.* //*Instagram @bpbdkabmalang


POTENSI BISNIS - Gempa magnitudo 6,7 di Kabupaten Malang berada di zona megathrust.

Dijelaskan Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono gempat terjadi lantaran akibat adanya deformasi slip lempeng Australia.

Ha tersebut disampaikan dalam siaran pers dalam kanal YouTube Infobmkg pada Sabtu, 10 April 2021.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Malang, BMKG: Sebabkan Kerusakan Bangunan

Baca Juga: Akibat Gempa 6,7 M Kabupaten Malang, Sejumlah Bangunan Rusak

Baca Juga: Malang Dilanda Gempa Magnitudo 6,7, Kepala BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

"Gempa ini merupakan gempa menengah, yakni adanya sebuah deformasi slip lempeng Australia yang tersubduksi tepat di zona Benioff," kata Daryono.

"Yakni, subduksi selatan Jatim yang sudah mulai menukik. Jadi ada di zona megathrust ya. Patut disyukuri dengan kedalaman 80 km itu tidak terjadi tsunami," sambungnya.

Bahkan Daryono menjelaskan, zona sesar ini sensitif terhadap tsunami. Tsunami bisa terjadi jika kekuatan gempa ada di atas magnitudo 7.

Baca Juga: Berikut Sejarah Singkat TMII, Satu di Antara Tempat Favorit di Jakarta

Baca Juga: Kota Bekasi Kembali Perpanjang PPKM Mikro hingga 19 April 2021, Ini Aturannya

Baca Juga: Love Story The Series Hari Ini 10 April 2021, Sinopsis: Terungkap, Arganda yang Sebabkan Wilantara Hilang

"Karena kalau melihat mekanisme sumbernya ini merupakan sesar naik jadi sensitif terhadap tsunami, jika kekuatan gempa di atas 7 M dan memiliki kedalaman lebih dangkal," kata dia.

Selain itu, dia menjelaskan gempa di kawasan Kabupaten Malang ini kompleks. Sebab, gempa hampir terjadi dua bulan sekali.

"Dan kalau kita melihat kawasan Malang ini memang seismik aktif dan kompleks ya. Karena hampir dua bulan sekali dirasakan," kata dia.

Berdasarkan catatan sejarah, sudah ada beberapa gempa merusak yang terjadi di kawasan ini. Gempa merusak terjadi sejak 1896.

"Dan kalau kita lihat catatan sejarah di kawasan ini sudah mengalami gempa merusak berkali pada masa lalu. Seperti gempa yang terjadi pada 1896, 1937, 1962, 1963, 1972," ujarnya.

Meski dilaporkan tak berpotensi tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga waspada akan adanya gempa susulan yang mungkin terjadi.

"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," imbau BMKG di laman resminya.

Gempa terjadi pada pukul 14:00:15 WIB. Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 8,95 Lintang Selatan (LS) dan 112,48 Bujur Timur (BT).

Atau lebih tepatnya terjadi pada 90 km barat daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gempa berada di kedalaman 25 kilometer.

Saat gempa terjadi, getarannya terasa hingga ke sejumlah wilayah. Di antaranya Karangkates dalam skala IV MMI, Malang IV MMI, Blitar IV MMI, Kediri III-IV MMI, Trenggalek III-IV MMI, Jombang III-IV MMI, Nganjuk III MMI, dan Ponorogo III MMI.

Guncangan gempa juga terasa hingga Madiun III MMI, Yogyakarta III MMI, Ngawai III MMI, Lombok Barat III MMI, Mataram III MMI, Kuta III MMI, Jimbaran III MMI, Denpasar III MMI, Mojokerto II MMI, Klaten II MMI, Lombok Utara II MMI, Sumbawa II MMI, Tabanan II MMI, dan Klungkung II MMI.

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x