Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Lingkungan sekaligus dosen pengusung aplikasi, Hayati Sari Hasibuan mengatakan aplikasi ini dikembangkan guna menghubungkan masyarakat dengan pemerintah.
"Rancangan aplikasi ini mewadahi sinergitas pentahelix pada hubungan pemerintah, masyarakat, akademisi, bisnis hingga media." ujarnya.
"Indikator SDGs yang disasar adalah tujuan nomor 11 yaitu membuat kota dan permukiman penduduk yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan," ujar Hayati dalam siaran pers, Senin, 29 Maret 2021, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Akhirnya Habib Rizieq Jalani Sidang Secara Tatap Muka Hari Ini
Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang, Kemenhub Susun Aturan Pengendalian Transportasi
Aplikasi 'Lapor Banjir Depok' bisa diunduh di Playstore, aplikasi itu memiliki fitur penyediaan informasi banjir perkotaan dimana masyarakat bisa mendapat informasi cuaca dari waktu ke waktu.
"Dapat juga memberi laporan kejadian banjir yang terjadi di sekitarnya, serta menu respon darurat pada nomor-nomor telepon penting di Kota Depok," kata dia.
Perwakilan BAPPEDA Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kota Depok Herni menyampaikan mengenai aplikasi itu cocok digunakan di daerah Depok untuk menghadapi kondisi banjir.
"Prototipe itu akan sangat membantu tugas SDA PUPR dan Dinas Damkar dan Penyelamatan, selaras dengan agenda pertemuan dengan pemerintah pusat khususnya pada tingkat kedetailan kondisi banjir di masyarakat," ujar Herni.
Aplikasi 'Lapor Banjir Depok' telah diuji coba melalui input data saat banjir pada Februari 2021 di Kota Depok.