Network
"Ia menyatakan di media bahwa oknum tersebut tidak percaya pada vaksin Sinovac yang disuntikan kepada Presiden RI (Joko Widodo) dan memilih untuk membeli vaksin merek lain dari luar negeri,” lanjutnya.
Namun ia menjelaskan, bahwa hal tersebut semata ia lakukan sebagai bentuk kritik terhadap Pigai yang menolak vaksin Sinovac.
Padahal, menurutnya, Presiden Jokowi sedang berupaya untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa keamanan vaksin tersebut sudah terjamin.
Ia mengaku hanya tidak berkenan dengan sikap Pigai yang dinilainya terlalu provokatif, tidak bermaksud untuk merendahkan masyarakat Papua.
“Padahal, Presiden Joko Widodo ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa vaksin Sinovac aman untuk disuntikan ke tubuh manusia,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia lalu menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Papua. Ia memohon agar persoalan ini tidak menimbulkan salah paham yang berlarut.
“Saya benar-benar dengan hati yang tulus memohon maaf kepada masyarakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita menjadi salah pengertian,” ujarnya.
Karena unggahannya tersebut sudah terlanjur memicu polemik, ia menjamin akan bertanggung jawab di hadapan hukum.
Namun ia kembali menekankan bahwa dirinya tidak bermaksud merendahkan masyarakat Papua, sehingga memohon untuk dimaklumi.
“Saya tetap bertanggung jawab kepada oknum tersebut bila saya dianggap melanggar hukum. Tapi intinya saya tidak ada maksud sedikit pun untuk melukai hati masyarakat Papua,” terangnya.
