Atau berbicara dengan keluarga korban Covid-19, atau hanya mengatakan bahwa tim tersebut dapat bertukar pandangan dengan ilmuwan Tiongkok.
Dari temuan awal, panel WHO, mencoba untuk menentukan asal usul virus corona, tiba di Wuhan pada 14 Januari.
Baca Juga: Terungkap, di Bandung Bisnis Angkut Jenazah Covid-19 sampai Jutaan Rupiah, Wali Kota: kenapa Tega?
Dengan gelaran konferensi online, WHI bertemu sejumlah ahli dan pakar asal China selama karantina dua minggu sebelum mulai bekerja di lapangan.
“Saya berharap para ahli tidak menjadi alat untuk menyebarkan kebohongan,” kata Zhang Hai, yang ayahnya meninggal karena Covid-19 pada Februari tahun lalu setelah melakukan perjalanan ke Wuhan dan terinfeksi.
“Kami telah mencari kebenaran tanpa henti. Ini adalah tindakan kriminal, dan saya tidak ingin WHO datang ke Tiongkok untuk menutupi kejahatan ini," sambungnya, seperti dilansir PotensiBisnis.com (Partner Pikiran Rakyat Media Network) dari Al Jazeera.
Zhang, warga asli Wuhan menuntut pertanggungjawaban dari para pejabat China atas Pandemi Covid-19.
Dia menatakan, masyarakat banyak yang marah karena negara meremehkan virus itu pada awal wabah, dan telah berusaha mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah Wuhan.
Para kerabat menghadapi tekanan yang sangat besar dari pihak berwenang untuk tidak angkat bicara.
Pejabat telah menolak tuntutan hukum, menginterogasi Zhang dan lainnya berulang kali dan mengancam kerabat dari mereka yang berbicara dengan media asing, menurut wawancara dengan Zhang dan kerabat lainnya.