Akhirnya Dua Buronan KPK Menyerahkan Diri, Ini Kasus yang Menjeratnya

- 26 November 2020, 18:47 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan baju tahanan saat digiring menuju ruang konferensi pers seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 25 November 2020.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan baju tahanan saat digiring menuju ruang konferensi pers seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 25 November 2020. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

POTENSIBISNIS - Dua tersangka kasus dugaan suap Edhy Prabowo akhirnya menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keduanya adalah Andreau Pribadi Misata (AMP) dan Amiril Muklminin (AM) , pada Kamis 26 November 2020. 

"Siang ini sekira pukul 12.00 WIB, kedua tersangka APM dan AM secara kooperatif telah menyerahkan diri dan menghadap penyidik KPK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangannya di Jakarta, Kamis 26 November 2020, dikutip Potensibisnis.com dari Antara News.

Baca Juga: Diego Maradona Meninggal Akibat Serangan Jantung, Kenali Gejalanya Jika Terasa Lakukan Hal Ini

Ali mengatakan saat ini dua tersangka tersebut sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

"Setelah menjalani pemeriksaan, penyidik akan melakukan upaya paksa penahanan terhadap kedua tersangka menyusul lima orang tersangka lainnya pasca penangkapan pada Rabu dini hari kemarin," ujar Ali.

Sebelumnya, KPK telah menahan terlebih dahulu Edhy Prabowo bersama empat tersangka lainnya, yaitu Safri, Siswadi, Ainul Faqih, dan Suharjito.

Baca Juga: Ini Dua Artis yang Diduga Terlibat Prostitusi Online

Mereka ditahan di Rutan Cabang KPK di Gedung Merah Putih KPK selama 20 hari pertama sejak 25 November 2020 sampai 14 Desember 2020.

KPK dalam perkara ini menetapkan Edhy dan keenam orang lainnya sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benih lobster.

Uang yang masuk ke rekening PT ACK yang saat ini jadi penyedia jasa kargo satu-satunya untuk ekspor benih lobster itu, selanjutnya ditarik ke rekening pemegang PT ACK yaitu Ahmad Bahtiar dan Amri senilai total Rp9,8 miliar.

Selanjutnya pada 5 November 2020, Ahmad Bahtiar mentransfer ke rekening staf istri Edhy bernama Ainul sebesar Rp3,4 miliar.

Uang Rp3,4 miliar itu diperuntukkan bagi keperluan Edhy, istrinya Iis Rosyati Dewi, Safri, dan Andreau antara lain dipergunakan untuk belanja barang mewah oleh Edhy dan istrinya di Honolulu, AS, pada 21 sampai 23 November 2020.

Total sekitar Rp750 juta telah dibelanjakan, diantaranya berupa jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, dan baju Old Navy.

Sekitar Mei 2020 pun, Edhy juga diduga menerima 100 ribu dolar AS dari Suharjito melalui Safri dan Amiril.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x