Pilkada 2020, Kemendagri: Tingkat Pelanggaran Protokol Kesehatan Relatif Rendah

- 24 November 2020, 14:24 WIB
Pilkada Kabupaten Bandung
Pilkada Kabupaten Bandung /literasinews.pikiran-rakyat.com/

 

POTENSIBISNIS - Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga mengatakan, tingkat pelanggaran protokol kesehatan Pilkada 2020 relatif rendah yakni 2,2 persen.

Pilkada 2020 mendekati pekan terakhir masa kampanye ini berhasil ditekan hingga ke tingkat relatif rendah.

"Kepatuhan para pasangan calon (paslon), tim sukses, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan semakin baik," kata Sinaga, dilansir ANTARA pada Selasa 24 November 2020.
Desk Pilkada 2020 Kemendagri mengolah secara agregat data pelanggaran yang terjadi di Pilkada 2020.

Baca Juga: Masih Dicari, Polisi Singgung Sosok Tersebut yang Bisa Ungkap Pemain di Video Syur Mirip Gisel

Menurutnya, sesuai angkat yang didapatkan tingkat pelanggaran protokol kesehatan pada masa kampanye tetap muka semakin berkurang.

"Pelanggaran hanya 2,2 persen, tingkat pelanggaran yang relatif kecil dengan peserta kampanye tatap muka melebihi sedikit 50 orang namun tidak sampai terjadi kerumunan," kata Sinaga.

Rendahnya pelanggaran tersebut menunjukkan para paslon, tim sukses, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya, telah bersinergi dan bekerja sama dalam menyukseskan Pilkada 2020 patuh protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang ada, utamanya PKPU Nomor 13 tahun 2020.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini yang Harus Diketahui Tentang Erupsi Gunung Berapi

Lebih jauh, Sinaga menjelaskan, tidak ada isu gangguan keamanan yang menonjol, kemudian netralitas aparatur sipil negera (ASN) terpantau semakin tinggi.

Pejabat PPK di daerah, yaitu Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di 67 daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020 juga telah menindaklanjuti 131 temuan pelanggaran netralitas ASN atas rekomendasi dari KASN.

Menurut Sinaga, 66 persen atau 86 kasus pelanggaran netralitas ASN dari total 131 pelanggaran telah ditindaklanjuti oleh 41 kepala daerah.

Baca Juga: Live Streaming TvOne ILC 24 November 2020: Bisakah Gubernur Dicopot? Saksikan Pukul 20.00 WIB

Hal tersebut merupakan dampak positif surat teguran Inspektorat Jenderal Kemendagri yang dikirim ke kepala daerah pada 27 Oktober lalu.

"Ini turut mendukung kondusifitas iklim Pilkada 2020 dalam bentuk menurunnya indeks kerawanan di satu pihak dan naiknya public trust (kepercayaan masyarakat) terhadap kualitas Pilkada di pihak lain," imbuhnya.

Oleh karena itu, Sinaga berharap agar semua elemen masyarakat di daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020 untuk tetap menjaga iklim politik yang telah baik tersebut, dan tidak kendur dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Dengan kondusifitas iklim Pilkada, kita optimis bahwa partisipasi politik akan tinggi. Kami mengimbau agar seluruh warga untuk menghindari penyebaran hoaks," kata dia.

Kemendagri terus memantau secara cermat frekuensi harian maupun mingguan keadaan di seluruh daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020 bersama pemangku kepentingan lainnya.

Dengan demikian, respons cepat dan tepat sesuai ketentuan perundang-undangan atas sebagai potensi gangguan, termasuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan dapat diterapkan.

"Ini demi menjamin agar masyarakat pemilih merasa aman dan nyaman menggunakan haknya di hari pencoblosan pada 9 Desember mendatang," tandasnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x