Informasi Gunung Merapi Pos Pantau Kabupaten Klaten, Jateng Sebut Grafik Seismik Bergerak Dinamis

20 November 2020, 11:27 WIB
Gunung Merapi /Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto

POTENSIBISNIS - Pos Pantau Gunung Merapi Induk Balerante yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menyatakan, bahwa gelombang seismik dari aktivitas Gunung Merapi yang terekam sismografi mulai memperlihatkan pergerakan yang dinamis.

Hal tersebut seiring dengan perubahan status dari waspada ke siaga. Berdasarkan pantauan di Desa Balerante, pada Kamis 19 November 2020 kemarin, grafik pada gelombang seismik menunjukkan pergerakkan dengan rentang 1 cm dari grafik yang seharusnya.

Terkait dengen pergerakan tersebut, Koordinator Pos Pantau Merapi Induk Bale Rante, Agus Sarnyata mengatakan, artinya di puncak Gunung Merapi terjadi guguran.

Baca Juga: IHSG Hari Ini 10 November: Dibuak Menguat Diiringi Penurunan Suku Bunga Acuan BI

Baca Juga: Rupiah Bergerak Lemah di Kisaran Rp14.200 per Dolar AS Tertekan Kekhawatiran Covid-19

"Sebetulnya, peralatan ini sebagai acuan saja, kami lebih ke pantauan secara visual. Itu kalau ada indikasi guguran, dari sini baru beberapa kali terdengar, kemarin pagi terdengar gemuruh ini tadi tidak," kata dia.

Ia juga mengatakan, jika grafik menunjukkan perbedaan maka petugas pos pantau akan mencari informasi di pos-pos lain.

Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi puncak Gunung Merapi pada saat itu, dari pos pantau yang lainnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Karni Ilyas Ungkap Alasan Tak Kunjung Undang Habib Rizieq di Acara yang Ia Pandu

Kemudian, pihaknya memastikan apakah benar di puncak Gunung Merapi terjadi gugutan atau bahkan lava.

"Pos kami ada tiga, kalau pos kami terdengar semia makan informasi akan valid. Kalau cuma satu saya belum berani menyebut terdengar suara, keculai ketiga sumber melihat. Kalau terjadi awan panas dan lava pijar dari sini melihat maka kami sampaikan informasi tersebut," ujarnya.

Sementara itu, indikasi awal jika terjadi pergerakan yang tidak biasa pada puncak Gunung Merapi, maka auido yang terus berdenging di seluruh penjuru desa akan terdengar melengking.

Baca Juga: Selamat Hari Anak Sedunia, Simak Sejarah Singkatnya Berikut ini

Baca Juga: Kenapa 20 November Diperingati Hari Anak Sedunia? Simak Berikut Penjelasannya

"Kalau suaranya datar artinya normal, tetapi kalau sudah melengking masyarakat langsung sadar diri untuk segera turun. Ini sudah bagus, kalau dulu sebelum tahun 2006, suara terdengar melengking seperti ini kami harus jemput ke atas untuk mengajak mereka turun," ucapnya, dilansir ANTARA.

Bahkan, saat ini sebagian warga sudah memiliki HT yang terhubung dengan frekuensi radio pos induk, sehingga kapan saja bisa tahu kondisi terkini puncak Gunung Merapi.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler