POTENSIBISNIS – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 rencananya tetap dilaksanakan di tengah ancaman pandemi covid-19.
Pemerintah tetap meyakini bahwa Pilkada akan tetap berjalan lancar dengan partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen.
Sebagaimana dikutip dari Pikiranrakyat.com, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengatakan pilkada pada tahun ini tidaklah humanis dan cenderung mengesampingkan aspek kesehatan dan kemanusiaan.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Sedunia: UNICEF Undang Perwakilan Anak dan Remaja, Berikut Link untuk Bergabung
"Jika Pilkada tahun ini tetap akan berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19, Hal ini berarti pelaksanaannya cenderung ditentukan oleh kekuasaan elit eksekutif dan legislatif yang merujuk pada relasi kuasa di DPR,” tutur Jerry.
Apalagi, kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang dilansir langsung dari laman resmi covid19.go.id per 20 November 2020 telah ada 483,518 kasus yang terkonfirmasi dan 15.600 orang meninggal dunia.
Kondisi itu tapi tak menyurutkan niat pemerintah menggelar Pilkada. Ada 270 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada tahun ini.
Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Bandung Hari Ini 20 November 2020, Termasuk Jakarta dan Banten
Pelaksanaan Pilkada di ratusan daerah ini dikabarkan sebagian akan dilakukan serentak, sebagian yang lain dilakukan sesuai kebutuhan lokalitas masing-masing daerah.
Sementara itu, Komisioner KPU, Hasyim Ashari mengatakan libur nasional akan diterapkan ketika pelaksanaan Pilkada nanti.
Menurut Hasyim, penetapan hari libur serupa juga dilakukan pada Pilkada 2015, 2017, dan 2018. Tujuannya agar pemilih mau datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Desember mendatang.
“Nanti akan diterbitkan keppres (Keputusan Presiden) tentang libur nasional. Kalau libur nasional artinya di seluruh Indonesia, tidak hanya di daerah pilkada,” ungkap Komisioner KPU, Hasyim Ashari saat rapat kerja dengan Komisi II DPR, sebagaimana dikutip dari Pmjnews.com, Jumat, 20 November 2020.
Ia berharap adanya libur nasional dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut.
“Semoga akan menjadi faktor pendorong juga untuk hadir di pemungutan suara 9 Desember,” tuturnya.***