Politisi PDIP Ingatkan Presiden Jokowi Soal Kudeta Merangkak, Mulai Tercium Adanya Manuver Politik

25 Oktober 2020, 21:24 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). /YouTube/ Sekretariat Presiden

POTENSI BISNIS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ingatkan Presiden Joko Widodo untuk berhati-hati dengan manuver-manuver politik dari para menteri yang sekarang menjabat di Kabinet Indonesia Maju.

Setahun pemerintah Presiden Jokowi, diduga sudah terlihat adanya permainan-permainan yang dilakukan oleh para pembantu presiden.

Politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto mengatakan, presiden harus hati-hati dengan kudeta merangkak. Menurutnya  sudah seharusnya nama-nama pengganti disiapkan untuk beberapa menteri yang dianggap tidak loyal.

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam, bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," ujarnya.

Baca Juga: Operasi Zebra 2020 Dimulai 26 Oktober, Berikut Jenis Jenis Pelanggaran Prioritas akan Ditindak

Hal tersebut disampaikan Darmadi kepada wartawan di Jakarta, pada hari Sabtu 24 Oktober 2020. Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman RRI.

Darmadi juga melanjutkan pernyataannya, menurutnya manuver-manuver tersebut tidak lepas dari kepentingan kedepan.

"Jangan lengah. Tidak tertutup kemungkinan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres)," lanjutnya.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Dapat Rapor Merah, FSGI: Jika Dirata-rata Nilainya Tidak Tuntas

Untuk itu, kata Darmadi, harus bergerak cepat untuk segera mengganti para menteri yang sudah terlihat ada gelagat tidak baik dan hanya mementingkan pribadi dan kelompoknya.

Menurutnya, Jokowi harus segera melakukan evaluasi secara berskala dan ketat. Hal ini dimaksudkannya agar dapat mengidentifikasi kepentingan-kepentingan yang akan menyelinap ke istana.

"Per tiga bulan bila perlu mesti ada review secara ketat. Review diperlukan sebagai upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui pak presiden. Jangan menunggu sesuatu terjadi tapi kita harus waspada dan antisipasi," sambunya.

Baca Juga: Praktisi Sayangkan Laporan Wartawan Diintimidasi Ditolak Polisi, Humas Polda Minta Maaf: Salah Paham

Politisi PDIP tersebut pun memprediksi, dipertengahan jalan para menteri Presiden Jokowi akan lebih mementingkan kepentingan mereka daripada kabinet.

"Nanti di pertengahan jalan (dua tahun setengah pemerintahan) akan kelihatan. Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan pak presiden, tapi mereka akan lebih mengedepankan kepentingan mereka," pungkasnya.***

Editor: Abdul Mugni

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler