Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 300 Meter

14 November 2022, 19:09 WIB
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 300 Meter./ /PVMBG/

POTENSI BISNIS - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Anak Krakatau.

Gunung Anak Krakatau sendiri berlokasi di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Menurut pertugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi erupsi terjadi pukul 08.33 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 300 meter di atas puncan gunung api itu.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pacar atau Keluarga? Orang yang Anda Selamatkan Pertama Mengungkap Hal Ini

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 2 menit 5 detik," kata Andi dalam keterangannya, sebagaimana dilansir dari ANTARA pada Senin, 14 November 2022.

Gunung Anak Krakatau melontarkan abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

Berdasarkan laporan PVMBG sejak pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami satu kali erupsi, dua kali gempa hembusan, satu kali gempa frekuensi rendah, tiga kali gempa beruntun, dua kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa vulkanik dalam, dan dua kali gempa tremor menerus.

Baca Juga: IKATAN CINTA 14 November 2022: Tetiba Aldebaran Melarang Andin Mengajar di Kampus

Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga terhitung sejak 24 April 2022.

PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, maupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Catatan sejarah kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak lahirnya 11 Juni 1930 hingga 2000, telah erupsi lebih dari 100 kali baik bersifat eksplosif maupun efusif.

Dari sejumlah letusan tersebut, umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya.

Waktu istirahat berkisar antara satu sampai delapan tahun dan umumnya terjadi empat tahun sekali berupa letusan abu dan leleran lava.***

 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler