Saat Gunung Semeru Meletus, Mahluk Gunung Merapi Ini Dipercaya Warga Pastikan Erupsi

2 Desember 2020, 17:49 WIB
Luncuran awan panas Gunung Semeru terpantau dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Berdasarkan pemantauan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Semeru meluncurkan awan panas sepanjang 11 kilometer dan mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terguyur abu. /Antara foto/Seno

POTENSIBISNIS - Gunung Semeru meletus dan sudah meluncurkan awan panas yang berjarak luncur hingga 2.000 meter menuju daerah Besuk Kobokan, pada Selasa 1 Desember 2020 pukul 01.23 WIB.

Peristiwa itu berdasarkan laporan pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Dusun Kejar Kuning Desa Sumberwaluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, PVMBG melihat kejadian tersebut.

Baca Juga: Dialog Nasional Reuni 212, Gatot Nurmantyo: Revolusi Akhlak itu Pisau Analisanya Pancasila

Pada pukul 23.35 WIB BPBD Lumajang melihat guguran lava pijar dari ujung lidah lava, perkiraan sejauh 1.000 meter.

Sedangkan awan panas guguran, ini tampak pada 01.23 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter. 

Selanjutnya pada pukul 02.00 WIB, awan panas guguran sudah mencapai 3.000 meter.

Dilain pihak perkembangan Gunung Merapi kali ini sudah dinaikan statusnya dari waspada ke siaga.

Baca Juga: Sinopsis Film Eagle Eye, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini, Cek Sekarang!

Namun masyarakat yang hidup di Kawasan Rawan Bencana (KRB) tiga masih bersantai.

Warga Lereng Merapi di Daerah Desa Jrakah Kecamatan Selo Boyolali, Jawa Tengah, sudah dianjurkan untuk mengungsi oleh BPBD Boyolali.

Namun, mereka enggan mengungsi karena memiliki keyakinan turun temurun saat Gunung Merapi erupsi.

Baca Juga: Login www.tapera.go.id, Dana Pensiunan PNS dan Ahli Waris Siap Cair, Ini Cara Lengkapnya

Warga meyakini tanda-tanda alam sejak kecil apabila Gunung Merapi Meletus.

Satu diantara tokoh masyarakat Desa Jrakah, Dusun Dukuh Sepi, Atmo Pawiro Singat (77) mengungkapkan pengalaman hidupnya yang tinggal di lereng Gunung Merapi.

Mantan Ketua RW Dukuh Sepi itu mengakui bahwa terdapat tanda-tanda khusus manakala Gunung Merapi meletus.

Baca Juga: Ditemukan 152 Kilogram Ganja di Bandara Soekarno-Hatta, 6 Orang Telah Diamankan

"Biasanya binatang yang menghuni hutan lereng Merapi sudah pada turun ke permukiman warga. Seperti burung, kera, lutung dan celeng (babi hutan)," ungkap Atmo saat dihubungi oleh wartawan pada Rabu, 18 November 2020 sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com.

Pria yang akrab disapa Mbah Atmo ini juga menjelaskan bahwa hewan-hewan tersebut akan turun manakala Gunung Merapi sudah Erupsi.

Namun, hingga kini Atmo belum menemukan tanda tanda mahluk tersebut turun Gunung Merapi.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler