Senada dengan Broto, pedagang lainnya Yuli mengatakan, sudah sepuluh tahun berjualan bendera merah putih ini. Akan tetapi di tahun ini tidak bergitu ramai pembeli, tidak seperti tahun sebelumnya.
Yuli maupun Baroto tidak mengetahui persis penyebab lesunya penjualan bendera. Keduanya hanya menduga, masih sepinya pembeli bendera dan umbul-umbul akibat dampak pandemi virus corona.
Selain itu, kebanyakan masyarakat yang mengeluarkan biaya untuk keperluan sekolah anak-anaknya.
Sementara jumlah pembeli dari kantor pemerintahan juga belum semanis tahun sebelumnya. Biasanya, banyak kantor instansi pemerintah yang membeli dalam jumlah banyak. Kebanyakan umbul-umbul dan bendera bergelombang.
"Sampai hari ini juga belum banyak pembeli dari dinas. Mungkin belum saja, kebanyakan hanya melihat dan bertanya tentang harga. Lalu, pergi tak kembali lagi," pungkasnya.
Padahal, para pedagang sudah stok bendera dan umbul-umbul sekitar sebulan lalu. Bendera dan umbul-umbul dibeli itu dari Garut, Jawa Barat.
Adalah Sujono, warga Ratmakan yang selama ini dikenal sebagai "sesepuh" penjual bendera dan umbul-umbul di Jalan Mayor Suryotomo.
Sujono sudah puluhan tahun menggeluti bisnis musiman ini. Ia mengambil barang dari Garut, Jawa Barat.
Sujono dan isterinya juga membuat bendera dan umbul-umbul di rumahnya. Yuli, Baroto dan Sujono berharap penjualan tahun ini bisa mendatangkan rejeki.***