Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Kondisi Penjualan Bendera Merah Putih hingga Umbul-umbul di Yogya

- 3 Agustus 2020, 08:05 WIB
salah seorang pedagang bendera di Jalan Mayor Suryotomo, Yogyakarta/
salah seorang pedagang bendera di Jalan Mayor Suryotomo, Yogyakarta/ /asa/portaljogja.pikiranrakyat.com

POTENSI BISNIS - Menuju Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 sekitar 15 hari lagi.

Di Kota Yogyakarta, para pedagang bendera dan umbul-umbul sudah mulai menjajakan dagangan di pinggiran jalan.

Bendera dan Umbul-umbul untuk 17 Agustus mendatang, dijajakan para pedagang disepanjang jalan Mayor Suryotomo.

Baca Juga: Jumlah Wisatawan ke Lembang Berangsur Naik, tetapi Belum Cukup Menutupi Biaya Operasional

Sepanjang jalan tersebut mulai dari Timur Hotel Melia Purosani hingga Selatan depan pertigaan arah menuju Pasae Beringharjo, dipenuhi lapak para pedagang bendera dan hiasan Hari Kemerdekaan.

Dilansir Potensi-Bisnis.com dari laman portaljogja.pikiran-rakyat.com berjudul "Pembeli Bendera Merah Putih di Kota Yogyakarta Masih Sepi", Minggu 2 Agustus 2020, bahwa lokasi tersebut sudah menjadi sentra penjualan hiasan, seperti umbul-umbul dan bendera merah putih sejak puluhan tahun lalu.

Tidak hanya di lokasi itu saja, bahkan masyarakat setempat pun ikut membuka lapak jualan di sepanjang trotoar Jl. Juminahan. Setidkanya, tidak kurang dari lima belas lapak yang menjual aneka keperluan untuk hari Kemerdekaan.

Di sisi lain, para pedagang mengeluhkan kondisi saat ini. Berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2019. Masyarakat pada tahun sebelumnya di awal Agustus pun sudah ramai berburu bendera dan umbul-umbul.

"Tahun ini sepi. Tidak seramai tahun lalu," kata Baroto salah seorang pedagang bendera asal kampung Ratmakan, Gondomanan.

Senada dengan Broto, pedagang lainnya Yuli mengatakan, sudah sepuluh tahun berjualan bendera merah putih ini. Akan tetapi di tahun ini tidak bergitu ramai pembeli, tidak seperti tahun sebelumnya.

Yuli maupun Baroto tidak mengetahui persis penyebab lesunya penjualan bendera. Keduanya hanya menduga, masih sepinya pembeli bendera dan umbul-umbul akibat dampak pandemi virus corona.

Selain itu, kebanyakan masyarakat yang mengeluarkan biaya untuk keperluan sekolah anak-anaknya.

Sementara jumlah pembeli dari kantor pemerintahan juga belum semanis tahun sebelumnya. Biasanya, banyak kantor instansi pemerintah yang membeli dalam jumlah banyak. Kebanyakan umbul-umbul dan bendera bergelombang.

"Sampai hari ini juga belum banyak pembeli dari dinas. Mungkin belum saja, kebanyakan hanya melihat dan bertanya tentang harga. Lalu, pergi tak kembali lagi," pungkasnya.
Padahal, para pedagang sudah stok bendera dan umbul-umbul sekitar sebulan lalu. Bendera dan umbul-umbul dibeli itu dari Garut, Jawa Barat.

Adalah Sujono, warga Ratmakan yang selama ini dikenal sebagai "sesepuh" penjual bendera dan umbul-umbul di Jalan Mayor Suryotomo.

Sujono sudah puluhan tahun menggeluti bisnis musiman ini. Ia mengambil barang dari Garut, Jawa Barat.

Sujono dan isterinya juga membuat bendera dan umbul-umbul di rumahnya. Yuli, Baroto dan Sujono berharap penjualan tahun ini bisa mendatangkan rejeki.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Portal Jogja (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x