Pengusaha Indonesia Sebut RI Punya Omnibus Law: Investor Asing Happy

- 7 Oktober 2020, 13:48 WIB
Ilustrasi: pengusaha harus memperhatikan jaringan bisnsi/
Ilustrasi: pengusaha harus memperhatikan jaringan bisnsi/ /PIXABAY/FotografieLink

POTENSI BISNIS - UU Omnibus Law Cipta Kerja sudah disahkan DPR RI, lalu siapa yang mengambil untung dari hajatan pemerintah ini?

Demi memuluskan target UU tersebut, pemerintah sudah membuat sejumlah kawasan Industri sebagai lahan baru bagi perusahaan-perusahaan yang bakal masuk.

Proyeksi perusahaan yang digaet ialah terutama perusahaan Amerika Serikat yang ingin merelokasi pabriknya dari China.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, mengklaim sejumlah investor dari dalam dan luar negeri sudah siap masuk ke Indonesia setelah disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Menurutnya, UU Ciptaker tersebut sudah lama dinanti oleh para investor agar masuk ke dalam pasar Indonesii. Terlebih, di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19.

"Orang banyak bertanya Covid-19 ini seperti apa, kenapa Covid-19 UU (lama) kok tetap jalan? Justru dengan Covid-19 ini, kita kan harus semakin kompetitif, bisa berdaya saing. Sekarang ini investor yang mau masuk kan berkurang. Jadi kita harus pastikan mereka masuknya ke Indonesia, bukan ke negara lain," katanya pada Rabu, 7 Oktober 2020.

Lanjutnya, ia mengatakan demi memuluskan target tersebut, pemerintah sudah membuat sejumlah kawasan Industri sebagai lahan baru bagi perusahaan-perusahaan yang bakal masuk.

Di antaranya adalah kawasan Industri Batang Jawa Batang. Proyeksi perusahaan yang digaet ialah terutama perusahaan Amerika Serikat yang ingin merelokasi pabriknya dari China.

"Saya melihat gini, dengan Covid-19 pasti target investasi nggak sebesar sebelum Covid-19. Tapi kita nggak usah melihat perbandingan sebelum Covid-19. Yang kita lihat ada yang masuk. Untuk mereka yang masuk perlu (kejelasan) hal-hal ini yang sekarang diatur UU Ciptaker itu," katanya.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x