Jin Peringkat Teratas yang Ganggu Manusia, dr. Zaidul Akbar: Urusannya Sampai ke Penyakit, Berat

- 1 Juli 2022, 11:15 WIB
Pendakwah yang juga ahli medis, dr. Zaidul Akbar menggambarkan Jin yang ada di peringkat teratas yang sering mengganggu manusia.
Pendakwah yang juga ahli medis, dr. Zaidul Akbar menggambarkan Jin yang ada di peringkat teratas yang sering mengganggu manusia. /pixabay/PublicDomainPictures

POTENSI BISNIS - Kita sering mendengar kata "Jin", akan tetapi tidak mengerti mahluk seperti apakah Jin itu.

Dari berbagai literasi, Jin secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat".

Pendakwah yang juga ahli medis, dr. Zaidul Akbar menggambarkan Jin yang ada di peringkat teratas yang sering mengganggu manusia.

Dikatakannya, jika Jin tersebut bisa merusak fisik manusia tanpa sepengetahuan.

Baca Juga: Putri Anne Kirim Doa untuk Arya Saloka, Peti Mati Jadi Sorotan

"Karena ini urusannya sampe ke penyakit fisik juga sepengatahuan saya dan kalo dah tahu ya akan sangat membantu kita menghindari penyakit fisik yang cukup berat yang bermula dari sini," katanya seperti dilihat dari akun Instagram resminya pada Jumat, 1 Juli 2022.

Darisana sebenarnya apa itu Jin, makhluk apakah Jin itu.

Dahulu, dikisahkan jika bangsa Jin disebutkan bisa menduduki sebagian tempat di langit dan mendengarkan berita-berita dari Allah SWT.

Baca Juga: TERULANG LAGI! Kejujuran Elsa ke Reyna Bikin Andin Dibenci, Nino Merana Tak Diakui Putrinya, Ikatan Cinta

Namun, ketika Allah SWT mengutus seorang nabi yang bernama Muhammad SAW, sejak saat itu Jin tidak lagi dapat mendengarkannya.

“...dan sesungguhnya kami dahulu bisa menduduki sebagian tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi kini[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Etimologi

Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia disebut jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Kata jin menurut bahasa (Arab) bermula dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).

Berlaku Jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan setan adalah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau binatang.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cara Memencet Pasta Gigi Bisa Mengatakan Sesuatu tentang Kepribadian Anda

Pandangan mitologi Arab

Anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sebagai makhluk keramat.

Ketika itu Jin wajib disembah dan dihormati lantaran oleh orang orang pada masa itu digambarkan dalam bentuk patung.

Pandangan Islam

Mengenai asal kejadian jin, Allah menjelaskan jin dibuat dari api yang paling panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman.

“...dan kami telah membuat jin sebelum (Adam) dari api yang paling panas." (Al-Hijr 15:27)"
"...dan Kami telah membuat jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15) ”

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni".

Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang paling panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni".

Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat dibuat dari cahaya, jin dibuat dari nyala api, dan Adam dibuat dari apa yang disifatkan (diceritakan) untuk kalian."***

 

Editor: Muhammad Sadili


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x