POTENSI BISNIS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah memantau kondisi usai guncangan gempa M 7,4 yang mengguncang NTT tepatnya 112 kilometer dari Kpta Larantuka, dengan laporan sementara terdapat warga yang mengalami luka-luka.
Berdarsarkan keterangan pers BNPB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memantau kondisi pascagempa melalui BPBD beberapa wilayah dengan laporan sampai dengan pukul 11.28 WIB, mengatakan warga berhamburan keluar di Flores Timur akibat guncangan kuat.
Baca Juga: BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Pasca Gempa Magnitudo 7,4 di NTT, Begini Penjelasannya
Selain itu Flores Timur, guncangan kuat juga dirasakan masyarakat di Sikka, Lembata dan Manggarai di NTT.
Kondisi masyarakat di Lembata sempat paik meskipun kondisi saat ini sudah kondusif, berdasarkan keterangan Plt, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima BPNB, dampak gempa NTT terdapat satu warga alami luka-luka di Kabupaten Manggarai.
Warga tersebut pun kini sudah mendapatkan pertolongan oleh petugas di lapangan.
Guncangan gempat M 7.4 dirasakan juga masyarakat di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Menurut informasi BPBD Kabupaten Selayar, terdapat kerusakan gedung sekolah, namun masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.
Pantauan BMKG sebelumnya memperlihatkan adanya tsunami dengan ketinggian 7 sentimeer berdasarkan pantauan di Marapokot, Kabupaten Nagekeo di NTT pada pukul 10.35 dan Reo di Kabupaten Manggaran pada pukul 10.39 WIB.
Baca Juga: Usai Guncangan Gempa M 7,4, BNPB Terima Laporan Kerusakan
Kini, BMKG juga sudah mengakhiri peringatan dini tsunami akbiat gempa tersebut pada Selasa siang dalam konferensi pers.
Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, peringatan dini tsunami akibat gempa M 7.4 dekat Larantuka sudah berakhir.
Meski begitu masyarakat diminta tetap berhati-hati dengan potensi gempa susulan.***