Ketum Demokrat Bicara Terkait Moeldoko Tak Dicopot Jokowi, Yan Harahap: Apa Memang Perbuatan Itu Ia Restui?

- 6 Juni 2021, 17:57 WIB
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap.
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap. /Instagram.com/@yanharahap/

Dikabarkan sebelumnya, di Pikiran-Rakyat.com dengan berjudul, "AHY Bicarakan Moeldoko yang Tak Dicopot Jokowi Usai Bikin Gaduh di Partai Demokrat".

Ketua Umum Partai Demokrat AHY menolak legalitas hasil KLB Deli Serdang dan disetujui oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 31 Maret 2021.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 6 Juni 2021: Andin Gugat Cerai Aldebaran, Nyawa Nino dalam Bahaya

"Saya tegaskan tidak ada dualisme kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat adalah Agus Harimurti Yudhoyono," kata AHY saat konfrensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu 31 Maret 2021 lalu.

Sebelumnya, Moeldoko membuat gaduh di internal Partai Demokrat dengan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang pada awal Maret 2021, yang mengangkat dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat.

Dua bulan berselang, Moeldoko masih menjabat di pemerintahan terlepas dari percobaan kudeta yang dilakukannya di Partai Demokrat.

Disinggung soal ini, AHY menjawab diplomatis. "Kok sudah tau salah kenapa gak dicopot? Saya gak masuk ke wilayah itu," sebut AHY di sela-sela kegiatan Media Visit ke Kantor Pikiran Rakyat, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, 4 Juni 2021.

"Karena itu adalah wilayah prerogatif presiden. Artinya, saya hanya ingin meyakinkan Demokrat selamat dulu."

"Saya gak terlalu peduli soal, 'Pokoknya KSP harus dicopot!' enggak. Itu terserah saja. Saya gak mau masuk ke wilayah prerogatif presiden. Saya hormati. Tetapi saya tidak ingin ketika kita menghormati hak orang lain, orang lain justru merampas hak kita," ucapnya.

AHY menuturkan, perjuangannya untuk memastikan keselamatan partainya saat itu penuh perjuangan.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat Twitter @YanHarahap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah