Soal Hancurnya Kantor Media di Gaza, Israel Mengakui Hal Ini

- 16 Mei 2021, 18:06 WIB
Gedung menara 12 lantai di Gaza yang jadi kantor AP dan Al Jazeera dibombardir Israel. Hal ini menimbulkan kemarahan Hamas, hingga mereka menegaskan akan menembakkan roket sebanyak-banyaknya ke Tel Aviv.
Gedung menara 12 lantai di Gaza yang jadi kantor AP dan Al Jazeera dibombardir Israel. Hal ini menimbulkan kemarahan Hamas, hingga mereka menegaskan akan menembakkan roket sebanyak-banyaknya ke Tel Aviv. /ANTARA/

“Dunia akan jadi lebih sedikit mengetahui apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini.”

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken telah berbicara dengan Pruitt pada Sabtu malam dan menawarkan dukungan untuk jurnalis dan organisasi media di seluruh dunia.

Penjabat Dirjen Jaringan Media Al Jazeera, Mostefa Souag, menyebut serangan tersebut barbar dan mengatakan Israel harus bertanggung jawab.

“Tujuan dari kejahatan keji ini untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tidak diceritakan,” jelasnya dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara militer Israel, Letkol Jonathan Conricus membantah tuduhan Israel ingin membungkam media.

“Ini benar-benar salah, media bukan target,” dalihnya.

Conricus menyebut gedung itu target sah militer, mengklaim gedung itu dihuni intelijen militer Hamas.

Dia mengatakan Hamas mungkin telah memperhitungkan itu dengan menempatkan asetnya di dalam gedung tersebut di mana ada kantor media.

“Mereka mungkin berharap itu akan membuat mereka aman dari serangan Israel,” ujarnya kepada Reuters yang dikutip PotensiBisnis.com.

Sebelumnya militer Israel juga telah menyampaikan selama hampir sepekan memanasnya konflik.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x