Jokowi Berbicara dengan Erdogan hingga PM Singapura, Bahas Ratusan Jiwa Meninggal Atas Serangan Israel ke Gaza

- 16 Mei 2021, 09:57 WIB
langkah Jokowi adalah berbicara pada para pemimpin dunia lainnya, tak terkeculi pada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
langkah Jokowi adalah berbicara pada para pemimpin dunia lainnya, tak terkeculi pada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Instagram.com/ @jokowi

POTENSI BISNIS - Serangan Israel atas Palestina membuat pempimpin dunia prihatin, termasuk Presiden Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi.

Menyikapi atas serangan yang banyak menelan korban jiwa dari kalangan wanita, anak-anak, dan warga sipil lainnya, Jokowi menyerukan segera ada perdamaian di Gaza Palestina.

Terbaru, langkah Jokowi adalah berbicara pada para pemimpin dunia lainnya, tak terkeculi pada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Senin 17 Mei 2021: Virgo, Cancer dan Scorpio Jangan Menghindar dari Masalah

Jokowi mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Selain itu, Jokowi pun berbicara dengan beberapa kepala negara lainnya terkait permasalahan Israel dan Palestina.

Di antaranya Jokowi berbicara pada Yang Dipertuan Agong atau Raja Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, serta Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Baca Juga: Al-Jazeera Mengutuk Keras Israel atas Penghancuran Kantor di Gaza

“Dalam beberapa waktu ini, saya telah berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darussalam, serta PM Malaysia,” tulis Jokowi, dilansir dari akun Twitter @jokowi 15 Mei 2021.

Dalam pembicaraan tersebut, Jokowi bersama dengan pejabat negara lainnya membahas beberapa hal terkait perkembangan global.

Dalam hal ini salah satunya adalah tindak lanjut ASEAN Leaders Meeting, terkait perkembangan di Afghanistan, serta situasi yang memprihatinkan di Palestina.

Baca Juga: 9 Dari Korban Perahu Tenggelam di Waduk Kedung Ombo, Tiga Orang Masih dalam Pencarian

“Kami berbicara tentang perkembangan global, termasuk tindak lanjut dari ASEAN Leaders Meeting #ALM , perkembangan di Afghanistan dan situasi yang sangat memprihatinkan di Palestina,” lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Palestina yang menelan ratusan korban.

“Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan,” tegasnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir situasi di Jalur Gaza, Palestina, terus memanas.

Hal itu mengakibatkan banyak warga sipil yang turut menjadi korban akibat serangan Israel.

Total korban warga Palestina saat ini mencapai 132 orang setelah ketambahan 10 orang terakhir.

Kantor berita dibom Israel

Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Sebuah gedung bertingkat yang diketahui menampung sejumlah kantor berita, termasuk Associated Press (AP), luluh lantak akibat serangan tersebut.

Diketahui sebelumnya, militer Israel memberi peringatan terkait serangan tersebut kepada seluruh karyawan AP melalui panggilan telepon yang singkat.

Para karyawan yang tengah bekerja di gedung itu diminta untuk segera mengevakuasi diri dalam waktu satu jam.

Alhasil, semua karyawan berhasil keluar dengan aman.

Kendati tak menelan korban jiwa, serangan tersebut mencoreng hubungan militer Israel dengan media internasional.

CEO AP, Garry Pruitt mengaku merasa terkejut dengan serangan yang dilancarkan Israel.

Pasalnya, kantor AP sudah 15 tahun berbasis di gedung tersebut.

"Kami terkejut dan ngeri bahwa militer Israel menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP," kata Gary Pruitt, CEO AP dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Associated Press.

Lebih lanjut, serangan tersebut dinilai merupakan upaya untuk menghentikan pemberitaan terkait konflik yang terjadi di Jalur Gaza.

"Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini," ujarnya melanjutkan.

Selain AP, gedung itu juga menampung kantor saluran satelit asal Arab, Al Jazeera, sekaligus apartemen bagi puluhan warga sipil lainnya.

Sedangkan di sisi lain, Israel menuding gedung tersebut menjadi tempat dimana intelijen Hamas bermarkas.***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x