Uji Pembelajaran Tatap Muka Harus Gandeng Nakes, Epidemiolog: Jelas Siapa Pemantaunya

- 7 April 2021, 00:40 WIB
Ilustrasi Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Epidemiolog menyarankan Pemprov DKI untuk menggandeng tenaga kesehatan dalam uji pembelajaran tatap muka, Rabu 7 April 2021.
Ilustrasi Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Epidemiolog menyarankan Pemprov DKI untuk menggandeng tenaga kesehatan dalam uji pembelajaran tatap muka, Rabu 7 April 2021. /Dok Humas Prov Jateng

POTENSI BISNIS – Uji pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah harus melibatkan tenaga kesehatan (nakes) 

Epidemiolog dari Griffith Universitas, Dicky Budiman menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sadar akan pentinya peran nakes. 

Nakes menurutnya punya peran penting dalam uji pembelajaran tatap muka yang direncanakan, Rabu 7 April 2021.

Baca Juga: Kemensos Mengaku Gelontorkna Rp1,1 Miliar untuk Bantuan Korban Banjir di Bima NTB

Dicky menyampaikan jika Anies Baswedah mesti menyebar tenaga kesehatan ke setiap sekolah.

Nakes ada di setiap sekolay yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tatap muka.

Banyak hal yang dapat diambil, satu di antaranya agar menjadi pendamping dalam kegiatan tersebut. 

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Rabu 7 April 2021 di SCTV, GTV dan Net TV

Menurutnya Pemerintah Provinsi DKI harus berupaya agar kegiatan ini tidak menimbulkan kasus baru Covid-19.

Dengan melakukan mitigasi secara matang untuk memutuskan KBM tatap muka di sekolah.

”Dalam rencana pembukaan sekolah di DKI, harus ada pendampingan oleh Dinas Kesehatan DKI dengan menunjuk puskesmas, klinik, atau dokter praktik untuk memantau setiap sekolah," ujar Dicky dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.

Baca Juga: Polisi di Garut Memburu Lelaki Paruh Baya yang Diduga Lakukan Asusila kepada Anak di Bawah Umur

Tenaga kesehatan yang bertugas memantau kegiatan sekolah agar tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai pencegahan sebaran Covid-19 di lingkungan sekolah harus diatur dengan baik.

"Setiap sekolah harus jelas siapa pemantaunya karena ini tidak seperti sekolah biasa. Jadi, harus ada pengampu petugas kesehatan," ujarnya.

Dicky juga menambahkan kegiatan uji coba ini wajib dihentikan sementara waktu jika terdapat kasus Covid-19 baik di kalangan siswa, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya.

Selain itu, petugas kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan (Dinkers) mesti melakukan tindakan lanjutan dengan cara tracking untuk menelusuri kontak paparan Covid-19 di wilayah sekolah.

"Jangan lupa ada rem darurat ketika misalnya dalam satu kelas atau kelompok yang positif satu orang, itu sudah harus membuat kelompok itu karantina dulu dua minggu, sembari nanti ditracking," ujarnya.

Sebelum pembahasan ini dibicarakan oleh Dicky, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Ia menyampaikan jika pihaknya akan melakukan tahap uji coba dahulu untuk membuka kembali sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru yang akan mendatang.

Riza juga mengatakan kegiatan ini sebagai asesmen dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan sekitar 96 sekolah di wilayah DKI Jakarta.

Hal ini menjadi tolak ukur pemerintah DKI Jakarta terkait proses belajar mengajar yang akan direncanakan dilakukna dengan tatap muka pada tahun ajaran baru.

"Mudah mudahan kalau ini berhasil, nanti kita akan pertimbangkan apakah di tahun ajaran baru, dimungkinkan tatap muka secara langsung atau secara campuran seperti yang diujicobakan, atau cara lain," ujar Riza.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x