Bom bunuh diri ini kemudian menuai reaksi berbagai pihak.
Maka dari itu, Umar meminta agar pemerintah harus melakukan kebijakan yang komprehensif untuk menangkal radikalisme melalui aspek hukum, ekonomi, dan pendidikan.
Umar mewakili KAHMI Bali, menyampaikan empati pada para korban, serta mengutuk tindakan yang tidak berakhlak tersebut.
Ia juga mengatakan, penegakan hukum harus ditegakkan dengan adil.
Tajam ke bawah juga tajam ke atas.
Tak hanya itu, sebagai Alumnus HMI Bulaksumur Yogyakarta, Umar berharap agar akses ekonomi bisa merata. Agar menciptakan suasana politik yang kondusif.
Menurut Umar, KAHMI Bali akan berusaha menjadi minoritas kreatif yang tetap membangun solidaritas kebangsaan.
“Langkah yang juga penting dilakukan pemerintah adalah mengembangkan literasi keagamaan yang bersifat rasional,” ujarnya.
Ia mengatakan KAHMI Bali akan bersinergi dengan pemerintah dan komunitas masyarakat Bali lainnya untuk menangkap radikalisme.
Ungkapan Umar selaras dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amien yang mengatakan, pendidikan kemajemukan juga penting untuk mengatasi radikalime di Indonesia.***