AS Suarakan Seluruh Negara Desak Myanmar atas Kebrutalan dan Penangkapan para Wartawan

- 4 Maret 2021, 19:22 WIB
Ilustrasi: Kericuhan yang terjadi atas Kudeta Militer Myanmar.*
Ilustrasi: Kericuhan yang terjadi atas Kudeta Militer Myanmar.* /Pixabay

Ia mengaku dirinya syok dan muak dengan laporan serta tayangan penindakan keras terhadap demonstran.

"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya serangan dan penangkapan wartawan," kata Price, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Tips Menanam Pepaya dan Jahe di Halaman Rumah dengan Benar dan Mudah

"Kami mendesak militer agar segera membebaskan orang-orang ini dan menghentikan intimidasi serta pelecehan terhadap media dan melepaskan mereka yang ditahan secara tidak adil karena menjalankan tugasnya," lanjutnya.

Price juga mengatakan AS, yang telah menjatuhi sanksi kepada para pemimpin kudeta dan sejumlah perusahaan militer, sedang mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban militer Myanmar.

Dengan menyebut Myanmar dengan sebutan Burma, Price menyerukan kepada semua negara untuk angkat bicara dan mengecam perbuatan militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri.

Baca Juga: Gunakan Plat Nomor Palsu, Ini Motif Perempuan Cantik yang Ditangkap Puspom TNI di Bandung

"Kami menyeru semua negara untuk berbicara dengan satu suara mengecam kekerasan brutal militer Burma terhadap rakyatnya sendiri dan untuk mendesak pertanggungjawaban atas tindakan militer, yang telah menelan begitu banyak korban jiwa di Burma," kata Price.

Sebelumnya, pada pertengahan bulan Februari saat protes berlangsung di di Ibu Kota Yangon, tepatnya pada Jumat 26 Februari 2021.

Satu di antara wartawan Harian Bisnis Nekkei Jepang bernama Yuki Kitazumi, ditangkap polisi Myanmar.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x