Ratusan Warga Mengungsi, Akibat Longsor di Nganjuk dan Terus Bertambah

- 15 Februari 2021, 18:53 WIB
Tim SAR diturunkan evakuasi korban Longsor Nganjuk, SAR: 16 Masih Belum Ditemukan, 2 Meninggal Dunia, 3 Selamat.*
Tim SAR diturunkan evakuasi korban Longsor Nganjuk, SAR: 16 Masih Belum Ditemukan, 2 Meninggal Dunia, 3 Selamat.* /Foto : BNPB


POTENSI BISNIS – Tanah longsor di Kabupaten Nganjuk dipicu hujan dengan Intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu, 14 Februari 2021 sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos pada pukul 18.00 WIB.

Jumlah warga korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tersebut terus bertambah.

Baca Juga: Jokowi Serahkan 12 Barang Gratifikasi, Total Rp8, 788 Miliar: Ada Lukisan Hingga Pulpen

BNPB Nganjuk melaporkan kejadian itu mengakibatkan 20 warga setempat hilang dan 14 orang lainnya luka-luka.

Tim gabungan dari berbagai unsur terus melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat tanah longsor di Kabupaten Nganjuk.

Hari ini, Senin, 15 Februari 2021, tim gabungan kembali menemukan seorang korban meninggal dunia. Sehingga totalnya ada tiga warga meninggal.

Baca Juga: Jalaluddin Rakhmat Meninggal Dunia Diduga Karena Covid-19

“Korbannya kurang lebih 21 orang. Lima orang sudah ditemukan, tiga di antaranya meninggal dunia,” ujar Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat di Nganjuk, Senin, 15 Februari 2021 dijutip PotensiBisnis.com dari Antara.

“Satu barusan meninggal pagi tadi, dan dua alhamdulillah selamat, sisanya 16 orang belum ditemukan,” lanjut dia.

Hingga kini gabungan personel dari BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan masih mencari 16 orang yang hingga kini belum ditemukan itu.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Chelase vs Newcastle United, The Blues Diatas Angin Miliki Rekor Kandang

Pencarian fokus dilakukan di titik yang diprediksi lokasi rumah mereka.
Dalam pencarian korban, petugas menurunkan alat berat.

Ada tiga alat berat yang diturunkan, satu di antaranya ukuran kecil.

Sementara alat berat yang ukuran kecil itu digunakan untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor dan jika sudah terbuka baru alat yang lebih besar masuk.

Novi mengatakan, alat berat yang dimiliki oleh Pemkab Nganjuk memang harus dibagi.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Bansos Covid-19, Ketua KPK Sebut Memungkinkan Ada Tersangka Baru

Sebelumnya juga terjadi banjir di wilayah kota pada Minggu, 14 Februari 2021 malam.

Sehingga alat berat juga dibutuhkan untuk membersihkan sisa sampah yang terhanyut air.

Banjir telah melanda wilayah kota dengan ketinggian sekitar satu meter.

Ia juga menyebut medan ke lokasi kejadian sebenarnya relatif bisa dilalui. Pemkab Nganjuk sudah berhasil membawa sejumlah alat berat ke titik tanah longsor itu.

Selain itu, sejumlah persiapan tanggap bencana juga didirikan. Kegiatan itu dengan mendirikan dapur umum serta posko relawan.

Nantinya di posko relawan, bantuan juga akan dikumpulkan dan kemudian didistribusikan ke lokasi bencana.

“Titiknya saja sudah mudah dilalui. Logistik, sarana prasarana juga sudah bisa masuk ke titik dan tim bisa masuk ke titik. Ini berkat kerja sama semua,” lanjut dia.

Bantuan mulai mengalir seperti bahan pokok dan perlengkapan warga.

Bantuan tersebut dikumpulkan di posko yang didirikan di Kantor Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk sebelum didistribusikan.

Warga yang menjadi korban tanah longsor hingga saat ini juga masih tinggal di tempat pengungsian yang telah disiapkan oleh Pemkab Nganjuk.

Menurut data Tanaga Nganjuk terdapat kurang lebih 13 rumah yang tertimbun longsor dan ada sekitar 160 warga yang mengungsi.

Jumlah tersebut juga kemungkinan akan bertambah.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah