POTENSIBISNIS – Terkait kudeta yang terjadi di Myanmar, banyak negara yang mengecam kejadian tersebut.
Termasuk dari kelompok tujuh ekonomi maju terbesar (Group of Seven atau G7).
Ketujuh negara tersebut yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, mengecam kudeta di Myanmar melalui pernyataan bersama menteri luar negeri mereka.
Baca Juga: Orient Riwu Kore Bupati Terpilih Sabu Raijua WNA AS, Polisi Dalami Terkait Hal Itu
Selain negara-negara G7, ikut serta juga Perwakilan Tinggi Uni Eropa yang mengecam kejadian tersebut.
Hal tersebut tertuang dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar Inggris yang diterima di Jakarta, pada Rabu 3 Februari 2021.
“Kami, para Menteri Luar Negeri G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa, bersatu mengutuk kudeta di Myanmar,” katanya, dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA.
Baca Juga: Arab Saudi Larang WNA Asal 20 Negara Ini Masuk, Begini Konfirmasi Kemlu
Kelompok negara-negara tersebut merasa sangat prihatin dengan penahanan para pemimpin politik dan aktivis masyarakat sipil, termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, serta penargetan media.