POTENSIBISNIS.COM - Kasus dugaan korupsi bantuan sosial atau bansos menyita banyak perhatian publik. Hal itu lantaran terduga keruptor adalah pejabat negara dari partai penguasa pemenang pemilu.
Melihat kondisi tersebut, Politisi Partai Demokrat Benediktus Kabur Harman atau Benny K Harman kecewa lantaran, setiap siapa saja yang mengkritisi tentang hal itu, kerap dinilai sebagai yang bertentangan dengan pemerintah.
Debut dia, beredarnya tudingan atas kelompok antikorupsi yang memiliki kepedulian dan menyuarakan pemberantasan korupsi "dogoreng" memiliki kepentingan, kadrun, hingga anti-pancasila.
Apalagi saat ada desakan agar KPK melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah nama yang diisukan atau diduga ikut menerima manisnya dana hasil korupsi bansos yang seharusnya disalurkan untuk meredakan kesulitan masyarakat terdampak.
Padahal lanjutnya, keinginan publik KPK mengusut lebih jauh, didasari atas terkuaknya kasus korupsi dana Bansos Covid-19 oleh kader PDIP, Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial saat itu yang terjaring OTT KPK dan diketahui melibatkan sejumlah nama.
Terlebih program bansos tidak hanya persoalan Program Keluarga Harapan, namun juga hingga persoalan difabel yang saat ini sedang ramai dibahas.
Baca Juga: Doni Monardo Terpapar Virus Covid-19, Diduga Saat Makan Bersama
"Kelompok yang menyuarakan pentingnya berantas korupsi acapkali dituduh dan dicap sebagai sikap intoleran."