Insiden KM 50 Tol Japek, Komnas HAM Sebut Temuan Ada Upaya Membuntuti Rizieq Shihab

- 8 Januari 2021, 18:46 WIB
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa proyektil dan selongsong peluru dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan dan hasil temuan Komnas HAM RI atas peristiwa kematian enam Laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin 28 Desember 2020 lalu./
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa proyektil dan selongsong peluru dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan dan hasil temuan Komnas HAM RI atas peristiwa kematian enam Laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin 28 Desember 2020 lalu./ /Antara/Aprilio Akbar


POTENSIBISNIS - Tewasnya 6 anggota Laskar Khusus FPI di jalan tol Jakarta - Cikampek yang terjadi beberapa waktu lalu, memasuki babak baru.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan pelanggaran HAM dalam insiden tersebut.

Ketua Tim Penyidik dan Pemantauan Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, dari penyidikan diketahui terdapat 6 orang anggota Laskar Khusus FPI yang meninggal dalam dua konteks yang berbeda.

Baca Juga: Tindak Lanjuti PSBB Jawa dan Bali, Gubernur DKI Jakarta Terbitkan Pergub Terkait PPKM

Baca Juga: Gisel dan MYD Tetap Berpenampilan Kompak, Meski Jalani Pemeriksaan Waktu yang Berbeda

Dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, pada Jumat, 8 Januari 2021 selain Anam, hadir pula Ketua Komnas HAM Ahmad Taufik Damanik, anggota Komnas HAM, Beka U Hapsara, Aminuddin dan Sandrayati Moniaga.

Anam membacakan lembar-lembar keterangan pers yang telah disiapkan berdasarkan hasil penyilidikan Komnas HAM atas kasus tewasnya 6 anggota Laskar Khusus FPI.

Anam menyatakan, dua anggota Laskar Khusus yang meninggal dunia dalam peristiwa saling serempet antara mobil yang mereka kendarai dengan mobil polisi, di antara jalan Internasional Karawang sampai KM 49 tol Cikampek.

Baca Juga: Fadli Zon Digertak Caleg Gagal PDIP, Ancam Laporkan Anak Buah Prabowo ke Polisi Soal 'Like' Porno

Baca Juga: Inilah Kekayaan Elon Musk, Bos Mobil Listrik Tesla Orang Terkaya di Dunia Lampaui Jeff Bezos

Dirinya juga membacakan hasil penyelidikan Komnas HAM, bahwa sementara empat orang lainnya yang masih hidup dan dibawa polisi.

Kemudian diduga ditembak mati dalam mobil petugas saat dalam perjalanan dari KM 50 menuju Markas Polda Metro Jaya.

"Penembakan sekaligus terhadap empat orang dalam satu waktu tanpa ada upaya lain yang dilakukan untuk menghindari semakin banyaknya jatuh korban jiwa mengindikasikan adanya tindakan extra judicial killing terhadap empat orang anggota Laskar Khusus FPI," kata Anam.

Baca Juga: Tegas Terkait PPKM, Tito Karnavian Sebut Akan Rutin Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Buruan Cek di Sini, Siswa Sekolah Dapat Bantuan PIP Rp1 Juta

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA, dalam penyelidikan itu, Komnas HAM menemukan terjadi upaya membuntuti terhadap Rizieq Shihab.

Polda Metro Jaya membututi Rizieq Shihab itu dalam penyelidikan kasus pelanggaran protokol kesehatan yang diduga dilakukannya.

Dikabarkan sebelumnya, Komnas HAM telah melakukan finalisasi laporan peristiwa dugaan bentrok yang mengakibatkan 6 anggota Laskar Khusus FPI meninggal.

"Dari berbagai tahapan kerja, Tim Penyelidikan Komnas HAM saat itu sedang dalam tahap finalisasi laporan peristiwa kematian enam Laskar Khusu FPI," lata Choirul Anam.

Baca Juga: Demi Bangkitkan Pariwisata, Luhut Dorong Promosi 'Bangga Berwisata di Indonesia'

Satu di antara laporan tersebut ialah memastikan kembali sejumlah video dan gambar tangkapan layar yang telah diperoleh dari sejumlah pihak di antaranya dari saksi yang dimintai keterangan.

Dari 8000 lebih video dan ribuan tangakapan layar yang mewakili beberapa titik, kata dia seluruhnya sedang diamati kembali dan didalami oleh para penyidik Komnas HAM.

"Kami menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan data tersebut. Tim Penyidik Komnas HAM berharap tahapan lancar dan peristiwa segera dapat terlihat terang benderang," ujarnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah