"Itulah risiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai gubernur. Masa komandan satkorwil Banser yang harus tanggung jawab. Kan lucu, nanti diketawain kepala daerah lain. Aya aya wae," lanjut Yudi.
Dalam keterangannya, Yudi juga mengingatkan Ridwan Kamil agar fokus ngurus masyarakat Jabar terutama dalam penanganan Covid-19 yang semakin tak terkendali.
"Daripada bikin gaduh masyarakat, lebih baik Emil bekerja ngurus masyarakat Jabar dengan serius. Sikap dan pernyataan demikian hanya mengganggu stabilitas yang sedang fokus diatasi oleh pemerintah pusat," terang
Yudi menegaskan, saat ini kasus Covid-19 di Jabar masih terus menaik. Bahkan pada Rabu, 16 Desember 2020, Jabar menempatkan penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 1.434 kasus.
Demikian pula, dengan zona merah di Jabar meningkat menjadi 8 daerah. Sehingga tingkat risiko penularan yang dihadapi masyarakat cukup tinggi.
"Meningkatnya angka kasus Covid-19 di Jabar akhir-akhir ini menandakan langkah dan kebijakan yang dilakukan Ridwan Kamil sangat tidak efektif. Padahal telah menyedot anggaran daerah yang cukup besar, konon menghabiskan belasan triliun rupiah," ungkap Yudi.
Banser Jabar, lanjut Yudi, mengingatkan Emil untuk jadi pemimpin masyarakat yang rendah hati. Sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda.
"Selama ini masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukkan superioritas dibandingkan dengan kepala daerah lain. Seolah menjadi paling sukses dan berhasil dalam penanganan covid," terangnya.
"Kualitas kepemimpinannya diuji dengan fakta hari ini dimana covid di Jabar semakin tidak terkendali dan menempati posisi puncak secara nasional," tandas Yudi.***Galamedia/Lucky M. Lukman