Politisi PSI Minta Penyeru Jihad yang Lagi Viral Bisa Dipidanakan, Ternyata Ini Duduk Masalahnya

- 1 Desember 2020, 12:52 WIB
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Husin Shihab, menyoroti seruan jihad yang mendadak viral di media sosial.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Husin Shihab, menyoroti seruan jihad yang mendadak viral di media sosial. /Caleg PSI 2019, Husin Shihab. (Twitter)/

POTENSIBISNIS - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Husin Shihab, menyoroti seruan jihad yang mendadak viral di media sosial.

Ternyata, seruan jihad yang viral ini tidak lazim dan dinilai baru terjadi di Indonesia.

Seruan jihad yang viral itu, di mana sekelompok pria berpeci dan bersarung menyatakan jihad setelah sebelumnya satu di antara dari mereka mengumandangkan adzan di dalam sebuah ruangan.

Baca Juga: Percaya Diri, Giring PSI Tegas, Hanya Politik Uang yang Bisa Kalahkan Jagoannya di Pilkada Tangsel

Sontak, sejak kemarin warganet memperbincangkan video adzan yang tersebar viral di platform media sosial.

Pada lafadz adzan diselipkan kata hayya alal jihad. Hal itulah yang menimbulkan kontroversi di beberapa kalangan.

Tak terkecuali dari golongan Habaib yang turun gunung ikut mengkritisi hal tersebut yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Kronologi Positif Covid-19, Berawal dari Pertemuan dengan Pejabat Negara

Beberapa Habib di antaranya politisi PSI, Husin Shihab dan Habib Novel Alaydrus.

Dikutip PotensiBisnis.com dari berita "Para Habib Turun Gunung, Serang Seruan Jihad pada Adzan yang Diselipkan Lafadz Hayya Alal Jihad

 Baca Juga: TERUNGKAP! Siapa yang Bohong? Duta Besar Arab Saudi Buka-bukaan Bicara Rizieq Shihab

Mereka ikut memberikan tanggapan terkait video adzan hayya alal jihad tersebut.

Salah satu pihak yang menanggapi hal tersebut adalah Habib Husin Alwi Shihab.

Ia berharap pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum dalam video tersebut, yang telah merubah lafadh adzan hayya alal jihad.

"Semoga pengurus @MUIPusat yang baru langsung ambil tindakan tegas terhadap oknum yang sudah merubah lafadh adzan jadi hayya alal jihad," katanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Husin Alwi pada akun Twitter miliknya @HusinShihab pada Senin, 30 November 2020 petang.

Tambahnya, ia menduga adzan hayya alal jihad adalah penistaan terhadap agama Islam, dengan cara memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan.

Ia pun meminta kepada Divisi Humas Polri dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) untuk segera menyelidiki adzan hayya alal jihad tersebut.

"Dugaan saya ini penistaan terhadap agama Islam dengan memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri supaya gercep tangkap pelakunya," tegasnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @HusinShihab pada Selasa, 1 Desember 2020.

Sementara itu, masih dari kalangan Habaib, Habib Novel Alaydrus mengaku adzan hayya alal jihad tersebut aneh, karena menurutnya belum pernah ia temui seumur hidupnya.

"Saya mendapat pertanyaan di WhatsApp tentang video yang beredar di jejaring sosial video yang memang aneh juga seumur hidup saya belum pernah lihat ada orang azan kok kayak gitu," kata Habib Novel.

Pengasuh Majelis Ar-Raudhah juga menilai bahwa adzan tersebut bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW bahkan juga bertentangan dengan ajaran para Habaib.

"Kok seruan untuk salat diganti turun untuk jihad sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, bertentangan dengan alawiyin ajarannya para habaib maupun para Kyai", lanjutnya, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Habib Novel Alaydrus pada Selasa, 1 Desember 2020.

"Ini tidak sesuai dengan hadits al muslimu Man salimal muslimuna Min lisani Wahyadihi, artinya: seorang muslim adalah dia yang umat Islam selamat dari gangguan lisan dan tangannya", tambahnya

Habib Novel menyarankan dan memberikan himbauan untuk seluruh umat muslim untuk tidak terprovokasi.

"Karena itu, abaikan saja jangan terprovokasi ajakan-ajakan yang begini nih yang gak mutu ini nggak usah didengarkan", katanya.

Habib Novel juga mengajak untuk saling menghormati dan mencintai.

"Kita harapkan tali persaudaraan persatuan dan persaudaraan, kita sebarkan kasih sayang, kita saling menghormati dan saling mencintai", ujarnya..***mantrasukabumi/Sofar Syaoqi H

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Mantra Sukabumi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x