Soal Pangdam Jaya ke Habib Rizieq, Rocky Gerung Sesalkan TNI Masuk Pusaran Konflik Kekuasaan

- 23 November 2020, 17:23 WIB
Habib Rizieq Shihab (HRS) saat menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) lalu. Setelah dikabarkan sakit usai mengadakan  acara pernikahan putrinya beberapa waktu lalu, HRS dikabarkan akan jalani tes usap (Swab test) secara mandiri tanpa menggunakan fasilitas dari pemerintah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Habib Rizieq Shihab (HRS) saat menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) lalu. Setelah dikabarkan sakit usai mengadakan acara pernikahan putrinya beberapa waktu lalu, HRS dikabarkan akan jalani tes usap (Swab test) secara mandiri tanpa menggunakan fasilitas dari pemerintah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww. /MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

POTENSIBISNIS - Ketegangan antara Pangdam Jaya dan Habib Rizieq beserta FPI terkait pencopotan baliho Revolusi Akhlak yang memampang foto Habib Rizieq, di beberapa lokasi menjadi sorotan publik akhir-akhir ini.

Terbaru, pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentar terhadap ketegangan TNI dan FPI tersebut.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman dan Habib Rizieq menurut Rocky, memiliki karekteristik yang sama yakni menyikapi masalah sama sama emosional.

Baca Juga: Rupiah 23 November Ditutup Menguat Kisaran Rp14.165 per Dolar AS Seiring Kabar Vaksin Covid-19

Melalui unggahan Youtube @RockyGerungOfficial yang tayang pada Sabtu, 21 November 2020 dirinya menyesalkan TNI masuk pusaran konflik kekuasaan.

"Tapi dua-duanya tidak menyelesaikan soal tetap ada konflik kekuasaan. Orang tetap anggap Habib Rizieq oposisi Jokowi, jadi itu yang terbenam di dalam pikiran publik," kata Rocky.

Selain itu, Rocky gerung juga menyesalkan Pangdam Jaya selaku pemimpin TNI menyikapi permasalahan dengan emosi.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Tidak Cair? Tenang, Ada Bantuan Baru dari Kemensos, Cek Syarat dan Cara Dafar

"Itu yang saya sesalkan, Pangdam Jaya terbawa emosi tuh. Habib Rizieq juga sering emosional asal ngomong aja. Mungkin karena watak pergaulan kultur Petamburan Tanah Abang begitu tata bahasanya," imbuh Rocky.

Namun filsuf ini menyindir Pangdam Jaya dengan menyebutnya berasal dari lingkungan serupa.

"Tapi Pangdam Jaya juga mungkin punya lingkungan yang sama. Ingin mengucapkan kalimat yang tegas dan membuat publik tercengang," katanya.

Sebab itu, menurut Rocky Gerung, seharusnya sebagai pengamat tidak masuk ke ranah tersebut.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengusulkan ormas FPI yang dipimpin Habib Rizieq Shihab dibubarkan. /Kolase Foto dari Dok. Kodam Jaya dan Dok.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengusulkan ormas FPI yang dipimpin Habib Rizieq Shihab dibubarkan. /Kolase Foto dari Dok. Kodam Jaya dan Dok.

"Karena itu jangan masuk dalam peselisihan itu, seharusnya kita menghindar dari perselisahan itu sebagai pengamat, militer, atau petugas ketertiban," kata Rocky.

Rocky Gerung mengatakan sebaiknya tidak menertibkan politik dengan kekuatan ekstra seperti TNI.

"Jangan menertibkan politik dengan kekuatan ekstra sipil, itu sebetulnya intinya," kata dia.

Nantinya, menurut Rocky Gerung, akan ada jalan keluar untuk menyelesaikan perseteruan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dengan Habib Rizieq Shihab.

"Nanti mendapat cara untuk sama-sama Habib Rizieq bisa mengendurkan urat sarafnya, demikian juga Pangdam," kata Rocky.

Saat ini, menurutnya, baik Pangdam Jaya maupun Habib Rizieq Shihab sedang saling unjuk kekuatan.

Rocky Gerung./
Rocky Gerung./ instagram.com/rocky_gerung_official/

"Cuma persoalan show off dua-duanya, Habib Rizieq show off sebagai warga sipil, Pangdam juga show off karena merasa bertanggung jawab pada keamanan Jakarta,"

"Jadi dua kekuatan dipertandingkan dan publik akhirnya menghubungkan dengan kepentingan istana, sialnya begitu oposisi yang terbentuknya sekarang," ucap dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Bisa Dipenjara Karena Baca Buku ‘Kematian Demokrasi’, Ini Kata Pegiat Medos

Rocky Gerung menilai saat ini Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Habib Rizieq Shihab sama-sama sedang emosi. Nanti, setelah emosinya mereda, lanjut dia, persoalan TNI vs FPI ini juga akan berakhir.

"Ini emosi jiwa sebetulnya, istilah gua, semuanya saling kirim sinyal, tentu Pangdam kirim sinyal pada istana, Habib Rizieq kirim sinyal ke masyarakat sipil. Sehingga komposisi hari ini adalah skornya sebetulanya ya satu sama antara istana dan Habib Rizieq," katanya.

Menurut Rocky, dari ketegangan TNI dengan FPI ini, yang dipusingkan adalah Jokowi, sebagaimana diberitakan sebelumnya "Menyesalkan, Rocky Gerung Sebut Pangdam Jaya Berasal dari Lingkungan yang Sama dengan Habib Rizieq"

Rocky berujar Jokowi harus menentukan persoalan pencopotan baliho Habib Rizieq ini masuk ranah politik atau kriminalitas.

"Saya ikuti komentar dari pakar pengamat militer dan FPI, saling kirim kalimat diplomatis, yang terganggu Presiden Jokowi."

"Karena mesti putuskan ini peristiwa politik atau kriminal yang mengganggu ketertiban, apakah tindakan Pangdam dibenarkan secara Undang-Undang. Ini semua akan jadi nada tinggi perdebatan politik seminggu ini," tandasnya.***(Dicky Aditya/GalamediaNews.com)

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x