SBY Merasa Malu Pernah Kasih Jabatan ke Moeldoko

6 Maret 2021, 09:12 WIB
Kolase potret Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Moeldoko. /Pikiran Rakyat/

POTENSI BISNIS - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan pernyataan setelah terpilihnya Kepala Staff Kepresidenan Moeldoko menjadi ketua umum versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara .

SBY mengatakan tak terlintas dalam pikirannya bahwa Partai Demokrat dirusak dalam kudeta.

"Tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan," kata SBY dalam keterangan pers melalui akun Youtube Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat, 5 Maret 2021 malam.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini 6 Maret 2021 di ANTV, GTV, dan RCTI: Ikatan Cinta Tetap Tayang, Cek di Sini!

Menurutnya, KLB Demokrat di Sumut abal-abal dan tidak sah serta tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

"Kongres Luar Biasa atau KLB sebenarnya lebih dari domain majelis tinggi partai bukan domain atau kewenangan Ketua Umum Partai Demokrat," kata SBY.

Dia menambahkan AD/ART sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini adalah peraturan dasar bagi kehidupan partai politik.

Selain itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku merasa bersalah karena pernah memercayai dan memberikan jabatan kepada Moeldoko ketika masih menjadi presiden.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Sabtu, 06 Maret 2021, Kota Bandung Hujan Ringan

Dalam era kepemimpinan Presiden SBY, Moeldoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).

Tiga bulan kemudian, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu diusulkan SBY sebagai calon Panglima TNI ke DPR menggantikan Agus Suhartono.

"Rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," ujar SBY.

SBY menilai, sikap Moeldoko yang selalu membantah terlibat dalam upaya kudeta kepemimpinan Demokrat hingga akhirnya menerima jabatan ketua umum di KLB.

Baca Juga: Perubahan Jadwal SIM Keliling Hari Ini 6 Maret di Wilayah Jakarta Beserta Lokasi Lengkapnya

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral, dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI," ujar SBY.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler