Dalam Pembukaan Rakornas PB BNPB, Jokowi Tegaskan Terkait Hal Ini

3 Maret 2021, 20:54 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Rabu 3 Maret 2021 di Istana Negara Jakarta /Sekretariat Kabinet RI

POTENSI BISNIS – Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu, 03 Maret 2021 pukul 13.30 WIB.

Rakornas PB dilaksanakan secara virtual melalui kanal Youtube BNPB Indonesia.

Secara langsung dihadiri oleh beberapa menteri kabinet Indonesia maju dan Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Mendikbud Disalurkan Mulai 11 Maret Ini, Ini Penjelasan Nadiem Makarim

Jokowi dalam pidatonya mempertegas empat hal yang harus dilakukan BNPB dalam menanggulangi Bencana yang terjadi di Indonesia baik bencana alam maupun non alam.

“Pertama kita jangan disibukan membuat aturan tapi yang utama adalah pelaksanaan di lapangan karena itu yang dilihat oleh masyarakat, yang dilihat oleh rakyat,” ujar Jokowi.

Aspek pengendalian dan penegakan standar-standar di lapangan harus diutamakan.

Baca Juga: Mahfud MD Melantik Jajaran Pengurus APHTN-HAN: Jadilah Sarjana HTN yang Intelektual

Misalnya mengenai urusan yang berkaitan dengan gempa maka standar bangunan tahan gempa, fasilitas umum dan fasilitas sosia harus dikawal dalam pelaksanaannya.

Selain itu juga harus diikuti dengan audit ketahanan bangunan agar sesuai dengan standar.

Sehingga dapat meminimalisir banyaknya korban jika terjadi bencana di daerah tersebut.

Jokowi juga memerintahkan agar segera melakukan koreksi dan penguatan apabila tidak sesuai dengan standar yang ada.

Baca Juga: Tayangan Pertandingan Timnas U-23 vs PS Tira Persikabo Batal Digelar Kendala Teknis

Kemudian hal kedua yang disoroti Jokowi yaitu mengenai kebijakan untuk mengurangi resiko bencana harus terintegrasi apa yang dilakukan di hulu, di tengah dan di hilir.

Jokowi melarang terjadinya ego sektoral dan ego daerah. Semuaya harus saling bekerja sama untuk mengurangi resiko bencana.

“Tidak boleh ada yang merasa kalau ini bukan tugasnya, bukan tugas saya, bukan urusan saya. Hati-hati ini bencana, berbeda dengan hal-hal yang normal,” lanjut Jokowi.

Baca Juga: Isu Ridwan Kamil Gantikan AHY, Wakil Ketua DPD Jabar: Mengapa Mereka Jadi Makin Kerasukan Saja Ya

Kemudian Jokowi menegaskan terkait menegemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi yang cepat sangat penting pasca bencana.

Hal ini harus terus diperbaiki karena kecepatan mengenai rehabilitas dan rekonstruksi menjadi sorotan utama oleh masyarakat.

Jangan sampai rakyat menunggu lama dengan janji yang telah diucapkan pemerintah.

Baca Juga: Virus Corona B117 Sudah Masuk di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Tetap Tenang, Jangan Panik

“Dan sekali lagi kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban,” tegas Jokowi mengulangi dua kali ucapannya.

Terakhir Jokowi mengatakan agar BNPB memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait dengan kebencanaan.

Hal tersebut harus terus ditingkatkan mulai dari lingkup sosial yang paling kecil yaitu keluarga.

“Lakukan simulasi bencana secara rutin di daerah-daerah yang rawan bencana sehingga warga semakin siap menghadapi bencana yang ada,” ujarnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler