BNPB: Saat Erupsi Besar Gunung Merapi Datang, Lakukan Ini Sekarang!

27 Januari 2021, 19:26 WIB
BPPTKG mencatat bahwa Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak pada hari ini Rabu (27/1 (BPPTKG) /BPPTKG/BNPB/

 

POTENSIBISNIS - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kini mencatat Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran atau bisa disingkat dengan (APG).

Awan panas guguran tersebut dikeluarkan sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 sampai 3000 meter dari kawah puncak pada hari ini Rabu 27 Januari 2021 dari hasil pengamatan pada pukul 00.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Seperti yang dilansir dari halaman bnpb.go.id APG yang dikeluarkan mengarah ke Barat Daya.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang Rp1,4 Triliun Gratis, Hanya dengan Mengikuti Sayembara Ini

Tercatat di seismogram di amplitudo antara 15APG tersebut mengarah ke Barat Daya atau menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

APG juga tercatat di seismogram di amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi selama 83-197 detik.-16 milimeter dengan durasi selama 83-197 detik.

Akibat aktivitas gunung merapi tersebut,Kepala BPPTKG Hanik Humaira mengatakan bahwa gunung merapi masuk kepada fase erupsi dengan adanya guguran lava dari hasil pengamatan Senin, 4 Januari 2021 sampai hari ini.

Baca Juga: Kemunculan Virus Nipah Menggemparkan Dunia, Indonesia Harus Waspada, Kenali Gejalanya Sejak Dini

"Sejak tanggal 4 Januari 2020 Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang kita kenal juga sebagai Tipe Merapi, yaitu erupsi dengan pertumbuhan kubah lava kemudian disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran,” jelas Kepala BPPTKG Hanik Humaira melalui siaran pers video

Hanik menjelaskan bahwa dampak awan panas guguran (APG) yaitu bisa terjadi hujan abu vulkanik di beberapa tempat, seperti daerah desa di kecamatan tamansari di kabupaten Boyolali dan kota Boyolali, Jawa Tengah.

Maka hal yang harus dilakukan dan diantisipasi dari sekarang adalah dengan memakai masker dan menutup penampungan atau sumber air. untuk menghindari abu vulkanik. Kemudian hanik juga memberikan aturan di beberapa kawasan untuk tidak didekati dan dilakukan kegiatan di kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan jarak 5 kilometer dari puncak pada alur Kali Krasak, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng dan Kali Putih.

Baca Juga: Jenderal Idham Azis Serahkan Panji Polri Tribrata ke Jenderal Listyo Sigit Prabowo

"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti menggunakan masker, menggunakan kacamata dan menutup sumber air, serta tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan," Ujar Hanik

Hanik menjelaskan bahwa warga harus tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi hujan di kawasan gunung merapi. Karena selain APG dan abu vulkanik, khawatir juga akan adanya lahar dingin. Mengingat di indonesia sedang terjadi musim hujan.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai bahaya lahar dingin, terutama saat terjadi hujan di puncak merapi,” Ujar Hanik kembali.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler