Christine Pramugari Cantik Itu Pergi Selama-lamanya, Rektor Ibnu Chaldun: Biadab Pemerkosanya

7 Januari 2021, 11:55 WIB
Peristiawa Tragis Dialami Christine Pramugari Cantik di Malam Tahun Baru. Rektor Ibnu Chaldun mengutuk atas kekejian pelaku pemerkosaan. /instagram.com/@xtinedacera/

POTENSIBISNIS.COM - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar dalam akun Twitter
@musniumar, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa tragis yang dialami satu pramugari maskapai Philippines Airlines, Christine Angelica.

Dia mengecam keras atas perbuatan keji yang dilakukan para tersengka, dengan memerkosa Christine Angelica.

"Saya kecam keras perbuatan biadab pemerkosa pramugari sehingga meninggal."

Baca Juga: Fakta Mencengangkan Kematian Christine Angelica Pramugari Cantik yang Tewas di Bathub Hotel

Dia berharap aparat setempat bisa menangkap semua pelaku untuk dihadapkan di muka hukum.

"Semoga aparat segera menangkap mereka dan membawa mereka ke meja hijau untuk dihukum seberat-beratnya," tulisnya.

Tangkap layar - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar dalam akun Twitter @musniumar

Sebelumnya, sejumlah fakta mencengangkan ditemukan pada kasus kematian pramugari cantik, Christine Angelica.

Baca Juga: Detik-detik Nyawa Pramugari Cantik Gagal Diselematkan, Tubuh Penuh Cakaran, Ada Bekas Cairan

Gadis berparas cantik ini, ditemukan tak berdaya di dalam bathub sebuah hotel.

Sebelum ditemukan dalam kondisi sekarat, polisi menduga Christine Angelica menjadi korban pemerkosaan secara bergilir.

Dilansir dari The Sun, wanita berusia 23 tahun itu ditemukan tewas di bathub di kamar hotel tempat di mana koraban merayakan tahun baru dengan beberapa temannya.

Korban menginap di City Garden Hotel berbintang empat di Kota Makati, Manila.

Baca Juga: Ada Temuan yang Berbeda di Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Komnas HAM: Insyaallah Terang Benderang

Satu rekannya, Rommel Galida mengaku terbangun sekitar pukul 10 pagi usai malam tahun baru.

Kemudian dia melihat Christine Angelica terbaring di kamar mandi.

Galida mengaku menutupi Christine Angelica dengan selimut, sebelum kembali tidur.

Baca Juga: Ada Temuan yang Berbeda di Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Komnas HAM: Insyaallah Terang Benderang

Namun ketika bangun beberapa jam kemudian, Galida mengaku menemukan Dacera tidak sadarkan diri dan mulai membiru.

Korban diberikan CPR oleh temannya, namun dia tidak menanggapi.

Christine Angelica kemudian dilarikan ke rumah sakit Makati oleh tiga teman dan staf hotel.

Saat tiba di rumah sakit, dokter menyatakan pramugari itu telah meninggal dunia.

Saat kejadian, penyelidik curiga adanya kejanggalan di tubuh korban, karena ada memar dan luka di paha serta lututnya.

Baca Juga: UPDATE 6 Laskar FPI Didor, Komnas HAM 'Pelototi' 8.000 Video: Kronologi Lebih Lengkap dari Polri

Polisi Filipina telah mengajukan tuntutan sementara atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap 11 pria atas kematian korban. Diduga pria-pria ini bersama korban dan menempati dua kamar hotel yang berdekatan.

Saat ini dakwaan yang diajukan bersifat sementara karena Kejaksaan masih menunggu hasil autopsi dan laporan toksikologi. Ketika ditanya mengenai unsur pemerkosaan dalam dakwaan, polisi menyebut ada robek dan sperma di alat kelamin korban.

Berkut sederat fakta yang terungkap sebelum kematian Christine Angelica.

1. Pamit pesta Tahun Baru

Hati ibu mana yang tak hancur saat tahu anak perempuannya diperkosa hingga sekarat di sebuah hotel.

Tragsinya, gadis malang itu diperkosa beramai-ramai di dalam sebuah kamar hotel saat merayakan pesta tahun baru.

Gadis malang itu adalah seorang pramugari Philippine Airlines. Dia ditemukan sekarat di bak kamar mandi sebuah hotel pada Hari Tahun Baru 2021.

Meski ditemukan masih dalam keadaan bernyawa, namun Christine Angelica Dacera akhirnya tak tertolong lantaran mendapat luka yang luar biasa.

2. Korban pemerkosaan bergilir

Polisi setempat menyimpulkan, Christine Angelica Dacera ada indikasi korban tewas setelah sebelumnya diperkosa beramai-ramai.

Pramugari cantik berusia 23 tahun, ditemukan tewas di bak City Garden Hotel di Makati, Filipina.

Sebelum diperkosa, Christine Angelica Dacera semalaman berpesta bersama rekan dan kenalannya.

Ada 11 lelaki yang ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan yang menyebabkan kematian Christine Angelica Dacera.

3. Sempat ditangani medis

Christine Angelica Dacera semapat dibawa ke rumah sakit. Namun saat mendapat penanganan medis, nyawanya tak tertolong.

Diberitakan The Philippine Daily Inquirer, polisi menemukan banyak luka lecet dan dan hematoma.

Kepala Polisi Makati, Kolonel Harold Depositar mengatakan, mengajukan kasus pemerkosaan untuk sementara karena belum menerima hasil autopsi dan toksikologi, yang dijadwalkan akan dirilis pada Selasa, 5 Januari 2021.

Despositar bersikeras terjadi pemerkosaan lantaran pada tubuh Christine ditemukan laserasi dan sperma di alat kelaminnya.

"Hanya tiga dari mereka yang merupakan teman korban. Sisanya tak dia kenal karena mereka adalah teman dari temannya," ulasnya.

4. Luka robek dan sprema

Dugaan bahwa Christine diperkosa dan dibunuh muncul setelah polisi menemukan adanya luka robek dan bekas sperma di alat kelaminnya.

Dilansir The Sun pada Selasa, 5 Januari 2021, penegak hukum menerangkan terdapat bekas cakaran dan goresan di jenazah Christine.

Pramugari yang bekerja untuk maskapai Philippines Airlines itu dilarikan ke rumah sakit, setelah teman-temannya menemukanya di bak mandi.

Para dokter segera melakukan pernapasan buatan kepada Christine. Tapi dia tak merespons, dan dinyatakan meninggal di rumah sakit Makati.

Christine dilaporkan sempat ditemukan oleh salah satu temannya pada malam kejadian. Namun, dia dikira tidur di bak mandi sehingga diberi selimut.

5. Baru ditangkap 3 tersangka

Korban secara teknis meninggal karena aneurisma, tetapi ada faktor yang menyebabkannya.

Hingga saat ini, polisi baru mengamankan tiga tersangka di antaranya John Pascual dela Serna III (27), Rommel Daluro Galido (29), dan John Paul Reyes Halili (25).

Sementara delapan tersangka lainnya sedang dalam pengejaran polisi setempat.

Dalam program berita 24 Oras, Ibu korban, Sharon Dacera mengaku memberi izin pada putrinya Christine Angelica Dacera pergi ke pesta tahun baru.

Dia tak menyangka hari itu adalah yang terakhir pertemuannya bersama Christine Angelica Dacera.

Sharon Dacera saat itu mengizinkan Christine Angelica Dacera pergi lantaran percaya pada rekannya.

"Saya tidak memiliki anggapan bahwa sesuatu akan terjadi pada putri saya karena dia bersama pramugari lainnya," kata Sharon.

“Mengapa mereka harus melakukan itu pada anak saya? Saya ingin mencari keadilan."

"Keadilan untuk putri saya dan saya berharap hal yang sama tidak terjadi pada anak mereka. Mereka memerkosa anak saya. Saya harap ini tidak terjadi pada saudara mereka, pada anak-anak mereka. Saya tidak ingin ada korban lagi," ujarnya.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler