HOAKS atau FAKTA: Dikabarkan Din Syamsuddin Pidato Pelanggaran HAM Indonesia di PBB, Ini Faktanya

18 Desember 2020, 17:05 WIB
Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo /moeslimchoice.com

POTENSIBISNIS - Bereda kabar disebut Tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin beridato di Markas Besar PBB.

Kabar tersebut beredar di sosial media FB, dengan video berdurasi 7,59 menit itu, diunggah melalui kanal YouTube HajiNews TV pada 11 September 2020 lalu.

Dengan keterangan tertulis, "Video tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat belakangan ini menghebohkan jagad media sosial," keterangannya.

Baca Juga: Rekrutmen Seleksi PPPK 2021, Ini Ketentuan Wajib Diketahui Sebelum Daftar dan Persyaratan Lengkapnya

Berdasarkan hasil penelusuran dikutip dari laman Turn Back Hoak ternyata berita itu (SALAH) atau HOAKS.

Faktanya:

Potongan gambar video tersebut merupakan pidato Din Syamsuddin saat acara peringatan World Interfaith Harmony Week 2012 di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu, Din diminta membicarakan topik “Mediasi Konflik melalui Dialog Antaragama”.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI - KATEGORI: KONTEN YANG SALAH
SUMBER: FACEBOOK

NARASI: “@Alhamdulillah..Masalah2 Pelanggaran HAM di Indonesia Telah Dibawa Ke Majelis PBB Oleh prof.dr.din Syamsuddin hingga dunia Tau,Bahwa Kepolisian telah Banyak Melanggar HAM.Mari Kita Kawal dan berbagi Ke Teman-teman Muslim Kita..” unggah akun Facebook Rahma Nur, Kamis (17/12/2020).

Baca Juga: Terkejut! Inul Daratista saat Melihat Suaminya, Adam Suseno Tampil Begini

Cek Fakta, beredar kabar Din Syamsudin berpidato di PBB. Tangkap layar turnbackhoax.id

PENJELASAN:

Akun Facebook Rahma Nur mengunggah tangkapan layar video yang diklaim bahwa Din Syamsuddin menyampaikan pidato mengenai pelanggaran HAM Pemerintah Indonesia di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), postingan tersebut diunggah pada Kamis 17 Desember 2020.

Dari hasil penelusuran, video tangkapan layar video tersebut merupakan pidato Din Syamsuddin saat acara peringatan World Interfaith Harmony Week 2012 di New York, Amerika Serikat.

Video tersebut pernah tayang di akun Youtube HajiNews TV pada 11 September 2020 dengan judul “Heboh di Medsos, Video Pidato Tokoh KAMI Dien Syamsuddin di Markas Besar PBB #diensyamsuddin #PBB”.

Pada kesempatan itu, Din diminta membicarakan topik “Mediation of Conflict through Interfaith Dialogues” atau “Mediasi Konflik melalui Dialog Antaragama”.

Melansir beritasatu.com, dalam forum World Interfaith Week Harmony, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Selasa (7/2) waktu setempat.

Din Syamsuddin, mengatakan tantangan yang dihadapi umat beragama saat ini adalah upaya untuk menekankan mediasi melalui dialog maupun kerjasama sebagai instrumen untuk menjembatani perbedaan dan konflik peradaban pada seluruh tingkatan masyarakat.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas Besar PBB New York, Din menyampaikan dialog antar umat beragam diyakini akan mengatasi saling curiga yang bersumber dari ketidakpahaman dan kurangnya rasa saling menghormati.

“Dialog yang diprakarsai oleh para pemuka agama maupun pemimpin kelompok-kelompok etnis di Indonesia telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam membangun masyarakat yang tangguh, demokratis, dan inklusif,” ujar Desra Percaya, Wakil Tetap RI untuk PBB.

“Dialog antar agama tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Untuk itu, para aktor non-pemerintah perlu didorong lebih jauh untuk mengambil peran dalam upaya-upaya ini,” kata Desra.

Din juga mengatakan bahwa organisasi-organisasi keagamaan selayaknya memegang peran dalam upaya mediasi konflik dan menjembatani perbedaan pemahaman antar masyarakat pada tingkat nasional.

“Perbedaan agama, etnis, budaya, dan peradaban bukan menjadi alasan untuk tidak hidup dalam kerukunan dan perdamaian,” kata Din.

Islam mengajarkan Tuhan menciptakan berbagai bangsa dan suku bangsa agar umat manusia terus meningkatkan saling memahami, saling menghormati dan bekerjasama.

“Tugas utama kita adalah memastikan bahwa agama terus menjadi basis perdamaian, dan agama tidak akan disalahgunakan untuk membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun,” lanjut Din.

Pada event tahunan berdasarkan resolusi PBB tersebut, Din juga menyampaikan mengenai masih besarnya angka kemiskinan, buta huruf, penyakit mematikan, dan juga kasus-kasus ketidakadilan menjadi tantangan yang sulit bagi kerja-kerja kemanusiaan, ditambah dengan koflik kekerasan dan perang yang selalu menghantui dunia.

Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim akun Facebook Rahma Nur terkait pidato Din Syamsuddin yang menyampaikan pelanggaran HAM Indonesia di Majelis PBB adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler