Hipertensi Bisa Picu Kebutaan Permanen? Simak Penjelasannya Berikut Ini

- 15 April 2022, 13:53 WIB
Ilustrasi penderita HIpertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke simak penjelasannya di sini./
Ilustrasi penderita HIpertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke simak penjelasannya di sini./ /Antara Foto

POTENSI BISNIS - Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Tekanan darah normal di antara 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg.

Jadi, setiap tekanan darah lebih atau kurang dari itu dianggap tidak sehat.

Bahkan, hipertensi bisa memicu risiko terjadinya glaukoma yang berpotensi menyebabkan kebutaan permanen.

Baca Juga: Simak, 3 Tips Sehat Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan

Glaukoma merupakan kondisi yang dapat merusak saraf optik di mata.

Kerusakan tersebut, disebabkan oleh adanya tekanan yang tinggi pada bola mata.

Hal tersebut dikutip PotensiBisnis.com dari laman Express, Jumat, 15 April 2022.

Menurut Mayo Clinic, glaukoma merupakan satu di antara penyebab utama kebutaan pada kelompok usia 60 tahun ke atas.

Baca Juga: Alih-Alih Dapatkan Reyna, Nino Justru Kehilangan Keisya, dan Elsa di Ikatan Cinta

Kondisi ini bisa menyerang semua kelompok usia, akan tetapi lebih umum ditemukan pada lansia.

Sebuah studi University of Michigan Kellogg Eye Center mengatakan, penderita hipertensi memiliki risiko 17 persen lebih tinggi untuk mengalami open-angle glaucoma (OAG), jenis glaukoma yang paling umum.

Menurutnya, penderita hipertensi yang sekaligus mengidap diabetes memiliki risiko 48 persen lebih tinggi untuk menderita OAG.

Maka dari itu, penggunaan obat hipertensi perlu dilakukan dengan hati-hati.

Baca Juga: Simak Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan dan Kecantikan, Satu di Antaranya Mencegah Penuaan Dini

Agar tidak menyebabkan tekanan darah menjadi terlalu rendah dan merusak mata.

Kehilangan penglihatan pada glaukoma bisa terjadi secara bertahap.

Beberapa penderita baru hipertensi menyadari, adanya masalah penglihatan ketika glaukoma yang mereka idap sudah memasuki stadium lanjut.

Spesialis mata dr. Alastair Lockwood, mengatakan, kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma bersifat permanen atau tak bisa diperbaiki, maka perlu diwaspadai.

Baca Juga: Mendengarkan Musik Berdampak Positif pada Kesehatan Mental? Simak Penjelasannya

"Otak kita bisa mengompensasi degenerasi natural yang terjadi sehingga kita tidak begitu menyadari perkembangan penyakitnya," kata Alastair.

Di samping itu, para ahli menyampaikan, ada beberapa tanda peringatan glaukoma yang perlu dikenali oleh masyarakat luas.

Di antaranya adalah rasa nyeri, terutama saat mata terpapar cahaya terang, sakit kepala, dan mual.

Tanda-tanda tersebut muncul karena dipicu oleh peningkatan tekanan bola mata pada kasus OAG akut.

Namun, tanda-tanda peringatan ini mungkin saja tidak dirasakan oleh penderita glaukoma di awal-awal terjadinya penyakit.

Alastair menyarankan, agar masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan mata ke dokter spesialis mata secara rutin, setidaknya dua tahun sekali.

Menurut Alastair, frekuensi pemeriksaan perlu ditingkatkan setidaknya satu tahun sekali bila memiliki faktor risiko, seperti hipertensi atau riwayat keluarga.

Selain berkaitan dengan glaukoma, hipertensi juga diketahui berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan mata lain.

Di antaranya, seperti retinopati hipertensi, koroidopati, dan neuropati optik.

Masalah kesehatan mata ini bisa memicu, terjadinya gangguan atau kehilangan penglihatan.

Maka dari itu, penting untuk selalu mengecek dan menjaga tekanan darah tetap dalam batasan normal.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah